Thursday 4 May 2017

Pendakian gunung selamet Part II

plang pemberitahuan pos 5
masih bercerita tentang perjalanan ke gunung selamet,
karena kemarin belum sempat beres nulisnya, dan terlalu panjang juga ,jenuh jadinya saya juga kalau harus membacanya, sengaja saya buat 2 bagian, biar tidak terlalu jenuh saat  membaca ,
kalau di blog sebelumnya saya bercerita baru sampai pos 4 samarantu, kali ini kita akan melanjutkan kembali ceritanya, menuju pos 5 ,pos 6, pos 7 sampai puncak,
setelah kami beristirahat cukup di trek, kurang lebih sekitar 45 menitan sampai lah kita di pos 5

POS 5 ini ketinggiannya sudah hampir mencapai ketinggian 3000mdpl , sudah lumayan tinggi
dipos 5 juga terdapat sumber air terakhir untuk para pendaki yang hendak mau berkemah di pos 5 atau pos berikutnya, bisa mengambil air dulu disini untuk  menambah persediaan air di perjalanan,


saat itu masih banyak tenda tenda di sana, lumayan rame lah,
dan  kita juga sempat berhenti mampir sejenak di salah satu tenda pendaki yang sempat bertemu di trek , sempat berbincang bincang disana sebelum isi ulang air, di hari kemarin kita sebenarnya sudah janjian untuk main ke tenda dia, tapi karna kita ngecamp di pos 3 akhir tidak jadi, mereka hanya berdua saja, dan tidak melakukan summit ke puncak selamet, pada kesiangan katanya , mau berangkat udah siang, malas juga, akhirnya hanya di tenda saja, kita juga sempat di buatkan kopi dan beberapa cemilan oleh mereka, ah baik laah pokonya, sayang nya saya lupa lagi namanya, lucu orangnya, selama naik saaja ketawa ketawa terus mereka, 
tak lama setelah itu saya sama danil bergegas pergi untuk isi ulang air, rahma dan ubay menunggu di tenda si abang pendaki itu,
treknya lumayan aagak curam dan licin , kalau anda ke situ disarankan untuk berhati hati,,
posisinya persis sebelah kiri arah puncak dan turun dulu sekitar 10 menitan, 
air disana memang tidak terlalu besar alirannya,  bentuknya memang sungai, selokan kecil lah pas nya mah, yah kira kira lebar 1 meter
namun anda harus teliti saat ngambil air disana, jangan sampai mengotori , karna tidak mengalir melainkan hanya genangan genangan kecil , airnyapun berasal dari tetesan akar pepohonan di sekitaran situ, jadi berlakulah bijak , karna banyak yang membutuhkan,

disanapun saya sempat bertemu beberapa pendaki dan warga sekitar yang sedang mengambil air juga, saat itu kebetulan saya di arahkan untuk lebih atas ,supaya lebih bersih,
tak lama ,  2 orang pendaki menyambangi saya, mereka juga mau mengambil air, saya panggil saja mereka supaya mengisi di tempat saya , karna memang airnya lumayan bersih, saya juga sempat meminum langsung ,segernya luar biasa,
sembari mengisi air kita berbincang, kebetulan mereka berasal dari jakarta, namun saya lupa  namanya * belum tua udah lupaan hehe*
setelah selesai , saya sama danil kembali ke tempat tadi,dan kembali packing ulang,
nah disana terasanya , beban itu bukannya berkurang, tetapi malah bertambah beras, sekitar 8 liter air masuk ke keril yang saya bawa, berat sih , tapi mau tidak mau harus dibawa, karena itu bekal hidup saya nanti ,
tak lama setelah selesai packing ulang, 
saya bergegas kembali untuk melanjutkan pendakian ke pos berikutnya, kita pun berpamitan sama teman teman pendaki di sekitaran situ yang tadi sempat bercanda ria,

salah satu trek menuju pos 7
tersisa 1 pos lagi untuk bisa sampai ke pos 7 samyangkendil,,
sekarang giliran pos 6 "samyang jampang" yang harus kita
lewati, menurut pemberitahuan di rute yang terdapat di kertas pendaftaran yang saya bawa, tidak terlalu jauh jaraknya, hanya sekitar 30 menitan, jaraknya juga tidak terlalu jauh,
sesampainya di pos 6 kita sempat ber istirahat dulu sejenak , tak lama kemudian kita bergegas kembali,
salah satu trek di menuju pos 7
sengaja di buat tak lama, karena takutnya nanti malah drop , mengingat beban yang di bawa bukan berkurang tapi bertambah,
dari pos 6 ke pos 7 jaraknya lumayan jauh dan trekpun makin memperlihatkan sisi terjalnya, namanya juga naik gunung, makin atas yah makin susah ,
di trek pun saya dan kawan kawan sempat beberapa kali beristirahat, jujur saja kaki saya mulai kena saat itu, jadi saya memilih melambatkan langkah namun di perpanjang jaraknya, karna lumayan juga , saat itu dipikiran saaya yang ada hanya harapan saja, jangan sampai kena kaki saya, kalau sudah kena bisa repot sendiri nantinya, 
trek yang makin terjal memaksa saya untuk makin bersabar, saat itu juga saya sudah makin terasa kesal,
karna belom sampe juga di pos7 , tapi tidak bicara , diam saja cuman ya gerutu saja hehe
 lumayan sering saya istirahat di jalan, karna kondisi kaki saya perlahan mulai tidak baik, keram pun perlahan mulai terasa di kaki,
begitupun kawan kawan saya, mereka mulai kelelahan juga, sampe sudah triak triak untuk menghilangan lelah ,
yah lumayan berasa sih kalau sambil bercanda kita tidak terlalu cape jadinya,

 Setelah kita menemukan trek yang lumayan agak landai, tak lama dari situ alhamdllahh akhirnya kita bisa sampai di pos 7 samyang kendil, 
saat itu kita sampai kira" pukul 1 siangan lah,
rombongan yang sempat bareng sama saya dari pos3 tadi ,ternyata mereka sudah duluan mendirikan tenda di pos
setalah sampai di pos 7 , kita tidak langsung mendirikan tenda, kita sempat bersantai dulu sejenak, kebetulan kan sudah ada yang sampai duluan,
yah sedikit berncinang lah dengan mereka,
 Saat itu saya ubay dan juga danil masih asik asik mengobrol dengan para pendaki lain, rahma di pinggir shelter pos sedang asik dengan boneka nya yang sedang ia foto, yah harap maklum lah perempuan heheh,,
setelah kurang lebih sekitar 30 menitan kita berbincang, saya memutuskan untuk mendirikan tenda, supaya kita makin bisa bersantai dan bisa masak lah, terutama bikin kopi,
karena sangat sayang sekali jika tidak dinikmati, pos 7 merupakan lokasi untuk berkemah dengan ketinggian di atas 3000mdpl, jadi sudah pasti pemandangan di atas itu sangat indah sekali,
setelah selesai mendirikan tenda, kamipun mulai merapihkan barang barang kita, dan mulai mengeluarkan sisa logistik yang kita bawa untuk dimasak,
saat itu kita hanya masak mie instan saja untuk sekedar mengisi perut, karna memang kami belum terlalu lapar sih,, karna mungkin sudah di isi dengan cemilan yang kami bawa masing masing,
Sekitar pukul 2 siang , pos 7 pun ke datangan rombongan pendaki yang hendak mau mendirikan tenda disitu ,
yang saat itu saya ingat ,mereka berasal dari tanah banten, dari mana asal tepatnya saya lupa lagi,
kurang lebih mereka ber8-10 orang lah, mereka pun mendirikan tenda persis sebelah shelter pos 7, kira kira 2-3 tendaan lah yang mereka dirikan,
saya pun sempat berbincang dengan mereka, yah sesama pendaki yang memili tujuan sama kita sudah seharusnya menyapa mereka, mengajak ngobrol mereka, supaya saling kenal satu sama lain,
karena buat saya , keluarga yang ada saat itu , yah mereka mereka yang seperjalanan, bukan orang rumah, makanya saya sadar bahwa beramah tamah dengan pendaki lain, dengan mereka yang sehobi, itu wajib hukumnya, yah mungkin kita memang baru mengenal, tapi siapa tau kalau dilain waktu kita bertemu kembali atau bahkan jalan bareng sebagai team,
yang pertama memang perkenalan, tapi yang ke 2 itu merekatkan rasa pertemanan bahkan persaudaraan, karena banyak kasus seperti itu, awal perkenalan di gunung, lalu mengobrol, tukar kontak ,setelah turun kita ngobrol, dan saling minta untuk main ke tempat masing masing, itu bukan hanya sekedar basa basi semata, tapi nyata ,, itulah mungkin yang saya rasakan juga, alhamdulillah sekarang bisa di bilang teman saya lumayan banyak, karena suatu perjalanan kita bisa mengenal lebih banyak hal, selain rasa lelah kita juga bisa mengenal arti dari sebuah perjalanan itu sendiri.
oke kita lanjut lagi yah he,
Sekitar pukul 4 sore kita kembali mendapatkan teman di pos 7, 1 rombongan pendaki terakhir yang memutuskan berkemah di pos ini, mereka ber4 kalau gak salah sih hee tapi tidak kurang dari segitu lah pokonya,
mereka masih berasal dari daerah BANTEN , tepatnya dari daerah tangerang,
yah ketika mereka sampai mereka tidak langsung mendirikan tenda, melainkan bersantai dulu sambil ngobrol ngobrol sama saya dan teman teman,
beberapa gelas kopi pun menemani obrolan kami sebagai pemanis dialog saat itu,
satu orang yang masih saya kenal hingga kini  namanya ,yaitu Umam,
karena kebetulan komunikasi di antara kita tidak terputus,,
pertama kita hanya berbincang menggunakan bahasa indonesia dengan aksen betawi, tapi lama kelamaan kita berganti aksen menjadi bahasa sunda ,walau lumayan kasar sih,
sebelumnya saya mengira mereka tidak bisa berbahasa sunda, makanya saya setiap berbicara dengan mereka selalu menggunakan bahasa indonesia, tapi setelah ketahuan mereka bisa berbahasa sunda, yah kita akhirnya berbincang dengan bahasa kebanggaan daerah kami,
saya sempat menyarankan pada mereka untuk mendirikan tenda bersebelahan saja dengan kami, supaya kita bisa lebih gampang dan tak perlu jauh jauh jika mau berkunjung, tinggal  nongkrong saja di luar,
akhirnya merekapun menerima saran saya, lalu mendirikan tenda persis di samping tenda saya,
fotret senja di camp 7
selagi mereka mendirikan tenda, saya danil ubay sama rahma mencoba untuk mencari kayu bakar untuk membuat perapian nanti malam,
tidak terlalu banyak sih tapi cukup luamayan lah kayu bakar yang kami dapat,
setelah terkumpul saya susun ,supaya nantinya lebih gampang saat hendak di nyalakan,
setelah selesai kita pun kembali duduk santai sambil bercanda ria, saat itu cuaca mulai terasa menusuk, dingin luar biasa, saya pun tak lama diluar masuk tenda untuk mengambil jaket yang saya bawa di keril, dan yang lain pun sama,
sesaat sebelum matahari tenggelam di ufuk barat sana, saat itu kami disuguhkan suasana yang begitu luar biasa, sebuah pemandangan yang sangat bisa saya lihat yang belum terlaksana, saat itu saya di beri kesempatan untuk melihatnya,
Senja yang tak mungkin bisa saya lupakan, dan hingga sekarang belum ada senja seperti itu yang bisa saya lihat kembali,
hamparan awan dengan gumpalan gumpalanya,serasa permadani yang sengaja dihamparkan tuhan,
dan 1 warna yang menyorot dan sayang untuk ditinggalkan, yaitu jingga yang merona di sisi timur tanah jawa,,sungguh luar biasa memang karya tuhan itu,

Setelah kita semua asik berfoto foto , kita semua kembali ke tenda dan memutuskan segera masak untuk makan malam,
logistik yang kami bawa tidak terlalu banyak,karna sudah terkuras sebelumnya di pos 3, jadi saat masak pun tidak terlalu banyak,
mengingat logistik kami yang sudah menipis, saya mencoba untuk membuat nasi liwet sunda, walau tak terlalu banyak lauk yang kita makan, setidaknya nasi yang kita makan itu sudah enak,
yah karena saya beri bumbu penyedap rasa saat memasaknya,
namun sedikit repot juga sih saat masak nasi, saya harus standby di depan kompor, karen 3 orang kawan saya itu mereka tidak bisa masak nasi,al hasil yah saya harus sedikit repot lah,
karena kebetulan saat itu sekitar pukul 7 malam ,saya sedang memasang tripod yang saya bawa untuk mencoba mengambil gambar, masih dengan perburuan milkyway saat itu, mengingat tempatnya yang lumayan area terbukanya luas,
kadang ngecak  nasi kadang nyeting kamera, bolak balik seperti setrikaan hee,
karena sedikit jengkel saya akhirnya saya putuskan untuk menggu nasi hingga matang dulu sambil nunggu garis milkyway terlihat, setelah nasi masak barulah saya kembali ke kamera saya,
saat itu juga menjadi salah satu momen yang mendekatkan saya bersama rombongannya umam,
jadi ketika saya mencoba mengambil gambar yang pertama, tanpa disengaja teman umam berada di belakang saya dan memperhatikan saya ketika sedang mengambil gambar,
ketika selesai mereka cukup terkejut dan penasaran teknik pengambilan gambarnya,padahal gambar saya jauh dari kata bagus" malah saya hapus karna tidak puas hehe"
tak lama setelah dia bilang penasaran, dia kembali ke tendanya lalu kemudian dia mengeluarkan kamera juga, * oh ia lupa kamera yang saya gunakan saat itu dari canon D1100"
mereka langsung menyalakan kamera nya, namun disana agak terkejut juga sih, karna tanpa bertanya tanpa apa mereka langsung meng otak atik kamera mereka, yah mungkin mereka malu jika harus bertanya,
sekitar kurang lebih 2 menit saya lihat mereka masih meng otak atik kameranya,
sayapun langsung menyambangi mereka dan menanyakan tentang kegiatan mereka tersebut,
dan benar saja rupanya mereka masih kebingungan dengan apa yang saya lakukan dengan kamera saya,
akhirnya kita pun sharing tentang seputaran milkyway, sesuai yang saya dapat dari teman saya ketika dipapandayan,, saya coba berbagi saja dengan mereka, bagai mana caranya,
milkyway pos 7 bambangan (memang tidak bagus he)
kalau ditanya hasil gambar yang saya ambil , mengenai bagus atau tidaknya, saya sendiri belum berani mengatakn bagus, karena sampai sekarang sayapun masih sering merasa kurang puas dengan jepretan saya," maklum lah cuman belajar di jalan,sedikasih nya orang dan se ketemunya"hee
setelah itu kita saya bersama teman umam kembali mencoba mengambil gambar,
tetapi saya tidak terlalu lama ,karna kebetulan saya belum masak lauk untuk makan,
selagi saya masak, saya sempat memberikan testing lah "katakanlah begitu" kepada teman saya tersebut, untuk mengambil beberapa gambar sesuai arahan saya, dengan setingan yang sudah saya beritahu sebelumnya,
ketika saya masak ,dia juga sempat beberapa kali memperlihatkan beberapa gambar jepretan dia, untuk awal lumayan lah ,cepat tanggap ternyata, sekali di arahin langsung praktek,
setelah saya selesai masak, saya kembali keluar dari dalam tenda bersama rahma ,kali ini kita ber 4 diluar, 2 diantaranya tetangga saya tadi,
kita coba kembali pasang kamera  untuk mencoba mengambil gambar kembali,
kali ini yang menjadi inframe nya rahma terlebih dahulu,

agak sedikit kesusahan saat saat sedang mengambil gambar saat itu, karna pergerakan garis milkyway sudah agak lumayan tinggi, mengingat kondisi pos 7 itu terbukanya ke arah timur dan cenderung miring, ditambah tripod yang saya bawa tidak mendukung, setingannya ketinggian jadi  sedikit ke susahan saat memotret juga,
tapi yaaah kita tidak ambil pusing ,saya akalin saja supaya bisa lebih enak di gunakan, bagaimana pun caranya yang penting bisa di pakai, itu saja intinya he
ceritanya mau sama milkyway,tapi gak dapet xixixi
setelah beberapa jepretan saya coba ambil, tak lama batteray di kamera yang saya pake mulai menipis ,tersisa satu garis lagi, saat itu saya memang tidak membawa batteray cadangan, al hasil kalau sampai habis bisa repot  karena ke puncak saja kita belum sampai, mau tidak mau saya harus sudahi acara ngambil gambarnya ,
tapi ke adaan ternyata masih mendukung, karena kebetulan kamera yang saya bawa sama yang tetangga saya bawa itu masih satu pabrikan, jadi masih bisa menggunakan batteray kamera tetangga saya,
saya hanya meminjam batteray nya saja, kamera masih menggunakan kamera saya, karena kebetulan kamera yang saya bawa ini kualitasnya lebih dari yang tetangga saya bawa,
setelah batteray sudah di pasang kembali dengan yang masih penuh, kita kembali mencoba mengambil gambar, yah lumayan lah dari pada bengong kan, bagus atau tidak tidak jadi ukuran, yang penting lancar dulu , baru urusan gambar nanti setelah faham betul baru di perbaiki,
foto terbaik di antara semua foto milkyway yah ini hehe
tak terlalu banyak gambar yang saya ambil, karena takutnya batteray yang sedang saya pakai nantinya habis juga,
bisa di katakan boros lah, karena jika sedang dalam mode untuk mengambil gambar milkyway kekurasnya lumayan, 1 garis paling cuman bisa di pakai buat 5-7 jepretan saja,
kita belum ke puncak soalnya,





setelah selesai ke berfoto foto, baru kita makan nasi yang sudah dingin tadi hehe, akibat kelamaan megang kamera,
sehabis itu, rahma sama danil langsung siap siap tidur ,masuk sleping bagnya masing masing,
saya sama ubay kebetulan masih belum ngantuk, jadi yah kita seduuh kopi lagi , pergi keluar sambil duduk di perapian , ngobrol lah panjang lebar ke sana kesini, terutama waktu buat summit subuh nanti,
karena saya memang tidak tau ,pertama kali juga, jadi yah banyak banyak bertanya, supaya tidak terlalu nge blank
saat itu ubay menyarankan untuk perjalanan kepuncak , jangan lebih dari jam 4 subuh,,
paling telat jam 4 kita harus sudah jalan menuju puncak, supaya bisa lebih santai di jalannya,
tak lama setelah kopi kami abis, kamipun masuk tenda kembali,sebelum masuk
perapian sudah kami padamkan terlebih dahulu,supayaa aman
lalu kemudian beristirahatlah ,supaya nanti subuh tidak kesiangan saat mau summit,saat itu waktu menunjukan tepat pukul 10:00 malam,

sekitar pukul 3 pagi alarm dari dari hp kami pun menyala, sengaja dipasang alarm biar tidak kesiangan maksudnya he
jam 3 alarm bunyi, bangun jam 03:30 ,biasa males gerak dingin banget soalnya
setelah itu langsung persiapan , beberapa makanan ringan seperti cemilan kami bawa, air panas, air mentah, kompor nesting juga ikut saya masukan kedalam keril yang saya bawa,

Disini pelajaran yang paling berharga di mulai untuk saya pribadi,
dimana saya tak pernah naik gunung di atas ketinggian 2821 mdpl (mt cikuray) , pengalaman pertama saya mengenal keadaan alam di atas ke tinggian 3000 mdpl,
karena saya belum pernah dan tak tau keadaan dan kondisi di atas ketinggian 3000 jadi teledor dan terkesan sembrono saat naik,
saat itu saya hanya menggunakan celana jeans sobek, tanpa doble'n ,jaket consina biru yang sudah lepek, sebagai perlindungan saya dari angin,tutup kepalapun saya pake punya danil ,kebetulan dia membawa lebih tutup kepala,
tanpa menggunakan masker, pokonya tidak standar safety untuk melakukan pendakian,
jam 4  subuh saya ber4 ditambah rombongan tetangga saya 5 orang jadi ber 9 memulai perjalanan ke puncak,
sebelum berangkat pada sesi berdo'a bersama sempat saya tegaskan terlebih dahulu, bahwa tujuan kita kesini sebenarnya bukanlah kepuncak ,melainkan untuk pulang dengan selamat,
puncak hanyalah bonus diperjalanan,tujuan utama yah rumah,
berangkat bareng pulang bareng, tanpa berkurang tanpa cedera tanpa apapun itu, selama kita masih bisa menjaga sikap ,
setelah itu kita pun bergegas ,satu persatu kaki sayapun mulai melangkai,membuat jejak baru,
saat itu cuaca agak sedikit kurang bersahabat, cerah memang, tapi angin kencang,
jadi selama diperjalanan kita di temani angin kencang ,
ini momen saat di bantai dingin
baru 30 menit saya dan team berjalan, kita bertemu dengan rombongan pendaki lain yang sedang beristirahat , setelah itu kitapun bergabung,
alhasil rombongan sayapun bertambah jumlah,
jujur saja saat itu badan saya masih bisa menahan dingin di badan, masih bisa mengontrol lah,
tetapi setelah melewati batas vegetasi dan mulai menyapa trek pasir dan bebatuan, bisa dikatakan curam lah
,
disitulah dingin mulai meraba raba badan saya,, saat di perjalananpun diantara kami tidak ada yang mengobrol ,hanya pada saat istirahat saja , karena sangat dingin sekali,
dan buat saya yang paling terasa yaitu pas ketika di pertengahan trek pasir, saat itu saya masih ingat niat saya mau mengobrol supaya tidak terlalu jenuh , kira kira jam setengah 6 an lah,
ubay
saya menyapa salah satu teman saya, dan lucunya buat saya, saat itu saya berasa jadi gagu
tidak jelas apa yang saya katakan itu, sampai sampai teman saya danil ubay dan beberapa pendaki lain mentertawakan saya, sambil bertanya tanya, apa yang saya ucapkan tadi,
tangan yang sejak awal saya masukan ke saku jaket saya pun,ikut kaku,
niat saya sengaja saya masukan kedalam saku jaket supaya tidak dingin, namun nihil ternyata , jari jemari tangan saya semua kaku dan terasa sangat sakit,
dan yang paling terasa saat itu ,ketika matahari mulai terbit atau sunrice,
karena kebetulan saya membawa kamera, saya keluarkan lah ,sayang juga jika harus terlewat dengan percuma,
ketika itu saya lupa kalau kamera saya masih dalam setingan bekas semalam ketika mencoba mengambil gambar milkyway, dan belum saya rubah kembali, masih di mode manual,
yah mau tidak mau saya harus seting ulang kameranya,
nah ketika  itu , saat menyeting kamera bukan dengan jempol atau jari jari yang lain saat menekan tombol, tetap menggunakan telapak tangan bagian pinggir, karena memang tidak kuat kalau harus menekan tombol dengan jari atau jempol tangan,

beberapa orang pendaki pun sempat bertanya, kenapa mas tangannya ko begitu? " ucap salah satu pendaki,
yah saya jawab saja , " kaku mas jari ku ora iso gerak " sambil ketawa,
rahma ketika di trek pasir
saat itu juga saya sempat berfikir dan menyesal juga, karena tidak menggunakan peralatan dan pakaiayan yang safety
namun apa gunanya menyesal di perjalanan, tidak ada gunanya,, yang ada juga sudah pengen cepat sampai kepuncak lalu turun lagi,
di sisi lain teman saya rahma juga sudah mulai kecapean, oxigen yang tadinya di simpan di tas sudah di ambil kembali dan di pegangnya,
saat itu ubay sudah jalan agak jauh di depan, yah dia sih enak karna sudah tau treknya, saya ber3 belum tau apa apa,
dari total rombongan ,yang masih di belakang itu tinggal saya danil rahma, dan beberapa pendaki lain,
langkah kaki saya pun sengaja saya pelankan, mengingat rahma tidak bisa jalan terburu ,yah takutnya kenapa kenapa,
danil berfose di trek pasir
disitu saya putuskan untuk santai saja jangan terburu, karena puncak sudah dekat,
yah dari pada kedinginan gak jelas, ya sudah kita foto foto dulu saja di tengah trek yang luar biasa ,
sambil melihat matahari terbit,dan menunggu cahayanya supaya tidak terlalu dingin juga
yah kurang lebih pukul 6 lah saat itu , jam nya matahari terbit lah,
alhamdulilah walaupun sudah kedinginan tapi tidak kendor semangat mah ,masih semangat 45,
yah bagaimana tidak kendor, kita disuguhkan pemandangan yang sangat luar biasa indahnya,
sebuah karya tuhan yang tak banyak orang ketahui bahkan hanya segelintir orang yang bisa menikmatinya,
saat itu ketika matahari mulai terlihat,
          cahanyapun mulai membias dan merambat keseluruh permukaan, hamparan awan bergumpal seperti permadani yang sengaja di hamparkan oleh sang pencipta, nampak di balik gelombang ombak yang terhampar ada 2 gunung yang ikut terlihat menambah lukisan tuhan saat itu, gunung sindoro dan sumbing tepat terlihat di sebelah kiri gunung selamet,
sambil menikmati ,kita juga sambil terus berjalan supaya cepat sampai , karena saya juga sudah tidak
its me
sabar ingin segera sampai dan istirahat sambil ngopi,
kurang lebih sekitar 30 menit kemudian kami pun mulai menginjakan kaki di puncak , dan sampai lah,
sekitar pukul 7 pagi alhamdulilah kita sampai di puncak,
ketika sampainya di puncak ,niat saya ingin menyeduh kopipun langsung hilang,
mengingat saat itu angin lumayan kencang, padahal cuaca cerah ,bagus lah,
tapi anginnya luar biasa sampai sampai kalaupun harus masak air panas juga nanti nanti dulu lah,
yang ada juga pengen cepat cepat turun kembali,
di atas pun saat itu kita tak lebih dari 30 menit, hanya berfoto foto sebentar
itu pun apesnya saya, ketika menyalakan kamera, ternyata batteraynya habis, sudah bingung tuh disana
yang tersisa tinggal hp rahma sama hp danil dan masih menyala,
danil
tapi alhamdllah nya saya ketemu rombongan umam tetangga camp saya di pos 7, kebetulan kamera dia batteraynya masih ful
yah kita pun dengan sigap ikut nebeng foto foto pake kamera nya dia,
itu juga tidak terlalu banyak, hanya foto bersama saja, sisanya kita pake kamera hp,
Bukan alay sih, yah kenapa tidak mengabadikan momen dengan kamera, apa gunanya teknologi kalau tidak digunakan mah, setidaknya ketika pulang kita ada sesuatu yang bisa di tunjukan saat orang lain bertanya tentang perjalanan, jadi pulang kerumah tidak hanya pakaiyan kotor yang di bawa tapi juga cerita dan gambarnya ,hehe

puncak gunung selamet

foto bersama team

Setelah selasi berfoto foto ria dengan badan yang kedinginan , sangat sangat kedinginan
kita pun bergegas untuk turun kembali ke pos 7
dan bersiap siap ,packing bongkar tenda ,makan dan langsung pulang,
tak ada planing lagi ,plan kita langsung pulang kembali ke depok
sayapun kemudian berpamitan kepada teman teman pendaki lain untuk turun duluan,
karna sudah tidak kuat walau sudah ada matahari juga,
ciee maen ke 3000 mdpl heh











ubay
Dan asal kalian ketahui, logistik yang kami bawa dari lokasi camp tadi, tidak ada yang kami keluarkan saat di puncak, cemilan ,kompor nesting kopi , semua utuh di dadalam keril, kecuali oxigen ,itu di pake sama teman saya rahma,  sebagaian nyawanya berada disitu saat itu, maknya paling duluan di keluarkan hee,
rahma








    oke sekian dulu kawan untuk edisi petualangan ke tanah jawa nya, masih banyak perjalnan perjalanan lain yang belum di tulis, nanti akan saya tulis pasti,
nanti dulu lah , ini saja seminggu baru selesai heuheu, padahal mah naiknya cuman 3 hari 2 malem,
nulisnyamah sampe seminggu, seminggu juga  3 hari gak nulisnya hehe,
oh ia sedikit catatan buat kalian para pecinta travelling ,maupun yang punya hobi mendaki ,atau apapun yang mempunyai hobi berkegiatan di alam bebas,
untuk tetap selalu mengutamakan keselamatan, diri pribadi adalah hal yang paling utama, baru orang lain,
jika suka mendaki, bagi kalian yang berawal iseng iseng tapi ketagihan, selalu observasi dulu tempat tempat yang akan kalian kunjungi nanti,
pahami wilayahnya , dan sekitarnya sebagai suatu bahan untuk pengetahuan , tetap hormati adat sekitar, selalu berlaku sopan ,ramah terhadap teman seperjalanan
" baik buruk nya sesuatu tergantung pada diri masing masing".
Lokasi: Mount Slamet, Gunungsari, Pulosari, Pemalang Regency, Central Java, Indonesia

Komentar Facebook