Friday 2 March 2018

Gagal Menggapai Puncak Gn. Ciremai Karena Cuaca Extream (Jalur Linggasana)

GAGAL MENGGAPAI PUNCAK GN. CIREMAI KARENA CUACA EXTREAM ( JALUR LINGGASANA )
suasana kabut di pos 3 kiara lawang (if @khoncolongok rahma daniyah)
Selamat pagi ,siang ,sore dan malam buat kalian para penggiat alam bebas
Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya ketika mendaki Gn. Ciremai . kalian pernah mendaki ke Gn. Ciremai ? pernah sampai ke puncak atau tidak? Kalau pernah wah bersyukur sekali kalian, kalau belum jangan berkecil hati gengs, saya juga waktu itu pernah gagal menggapai puncak Gn. Ciremai ,jadi jangan sedih lah masih ada kawan yang gagal juga hihihi.
Kali ini saya akan sedikit menceritakan pengalaman saya,. Sebenarnya ini adalah niatan teman saya yang bernama Rahma Daniyah untuk mendaki ke Gn. Ciremai ,dia mengajak saya dan beberapa temanya yang lainya ,tapi tidak bisa berangkat mereka akhirnya saya bersama Rahma di temani Mang Ali salah satu teman saya yang sudah beberapa kali mendaki ke Gunung CIremai dan memang sudah sangat berpengalan lah. Sebenarnya niatan awalnya bukanlah ke gunung ciremai melainkan ke Gn. Argopuro jawa timur, berhubung gagal mendaki ke sana yah akhirnya di alihkan lah ke Gn. Ciremai.

Gambar terkait
teminal kampung rambutan jakarta . sumber fhoto liputan.com
Pada tanggal 21 Pebruari 2018 ,kami bertiga berangkat menuju daerah KUNINGAN jawa barat dari TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN. Sekitar pukul 15 :30 sore berangkat menggunakan jasa angkutan umum bis, ongkosnya  itu Rp. 80,000/orang , awalnya saya kira ongkos sekian sudah sampai ke kuningan, ternyata tidak. Kebetulan kami saat itu menggunakan bis BINEKA dengan tujuan JAKARTA – KUNINGAN, dengan rute jalur pantura  , perjalanan di tol sedikit lambat karena kebetulan sedang macet ,tapi tak begitu lama lah. Saat itu cuaca sedang hujan ,dari awal kita berangkat dari Jakarta sampai tiba di kuningan itu hujan cukup deras.
Setelah beberapa jam berada di bis BINEKA, tepatnya di daerah CIPERNA Cirebon, kita di turunkan di jalan, sebelumnya saya juga menduga bahwa bis ini tidak akan sampai ke tujuan saya , dan benar saja setelah mengobrol di bis memang iya ada pengakuan dari kondekturnya , padahal sebelum naik teman saya mang ali sudah bertanya terlebih dahulu,dan jawaban kendekturnya bilang ini sampai kuningan, ah kacau lah
Setelah kami diturunkan akhirnya kami di beri kembalian uang Rp. 15.000 untuk 3 orang,untuk biaya naik bis berikutnya,sedikit kesal juga sih tapi yah sudahlah sudah tengah malam juga, saat itu waktu menunjukan pukul 22: 10 malam,  tak lama bis tujuan kuningan akhirnya dating dan kami langsung naik, salah satu kondektur nya bertanya tentang jurusan kami, teman saya bilang ke pertigaan linggar jati, dia juga sempat menggerutu kenapa harus naik bineka katanya, yah kita mana tau akan di over di tengah jalan,
Dari sana kami menambah ongkos lagi 5000/orang , sampai depan desa bojong, kurang lebih 30 menitan di bis itu akhirnya kamipun turun. Sebelumnya sempat bingung juga ,sudah malam begini mau istirahat dimana, istirahat di basecamp juga jauh. Tapi mang ali untungnya ada kenalan warung kopi yang tepat di sebrang desa bojong kaki Gn. Ciremai, kebetulan seminggu kebelakang mang ali baru turun dari Gn. Ciremai dan sempat beristirahat di warung ini, nama pemiliknya A YOGI, yah buat kalian yang mau istirahat disini bisa lah jika kemalaman, orangnya ramah dan baik juga, welcome lah. Sampai di warung A yogi itu kurang lebih sekitar pukul 22:30n lah, dan kamipun langsung masuk ke sana, dan berbincang-bincang lah disana, masa iya harus langsung tidur kan gak enak juga wkwkkwk,
Sebelum istirahat kita juga sempat mencari makan dulu disana , saya dan Rahma yang keluar karena kebetulan dia pengen makan nasi, di warung a yogi cuman ada mie saja. Setelah makan rahma langsung istirahat dia, karena kebetulan dia juga sudah kelelahan kurang tidur juga,saya sendiri tidur itu kurang lebih sekitar pukul 3 subuh ,mang ali bahkan dia tidak tidur sama sekali.
Setelah shalat subuh ,saya dan rahma berangkat ke pasar kebetulan tidak jauh dari warung ada pasar ,tapi tidak begitu besar dan hanya pasar kecil saja, disana kita belanja buat perbekalan kita mendaki,  setelah dirasa cukup kamipun pulang kembali ,dan langsung berangkat ke basecamp pendakian dengan menggunakan angkot, kita juga sempat mampir ke indomart untuk menambah logistic yang kurang, karena kebetulan sebelum pertigaan disitu ada indomart,setelah selesai langung jalan kembali menuju basecamp
Saat itu sudah memasuki hari ke 2 ,tanggal 22 pebruary 2018. Pada pukul 6 pagi kita langsung jalan ke basecamp dengan menggunakan angkutan umum angkot dengan tarip ongkos Rp. 10.000/orang , dan sampai di basecamp itu setengah 7 pagian lah dan masih sangat sepiii, ranger tidak ada, pos masih di tutup, dan tidak terdapat pendaki sama sekali, karena memang saat itu bukan hari libur atau weckend.  Mang ali langsung mencoba menghubungi salah satu kontak ranger sana abah yatna ,kebetulan mang ali sama beliau sudah lumayan akrab lah tapi tidak juga di angkat,  tak lama ada seorang bapak- bapak menghampiri kami dan mengobrol, lalu dia menelpon kembali Abah Yatna dan memberi tahu beliau bahwa ada 3 orang pendaki yang mau mendaki,tak lama abah pun datang ke basecamp, sempat berbincang-bincang dulu agak lumayan lama lah. Sambil mengobrol satu persatu dari kami bergantian berganti pakaian dan packing ulang, setelah semua selesai packing mang ali baru melakukan registrasi pendaftaran pendakian, saat itu dikenakan tarip Rp. 50,000 /orang  jadi total Rp, 150,000/3 orang. Setelah  mengisi pormulir pendaftaran dan persiapan sudah selesai,
PERJALANAN MENUJU POS 1 DARI BASECAMP LINGGASANA
tepat pukul  09:40 pagi kita mulai ngetrek menuju pos 1 , perjalanan dari basecamp menuju pos 1 tidak terlalu jauh dan lumayan ramah jalurnya , di sebelah kiri jalur kita diguhkan pemandangan alam yang begitu asri,disana terdapat air terjun yang lumayan indah , tapi jika kesininya musim kemarau, sungainya akan kering, karena kebetulan kami kemarin berangkat masih musim hujan, saat itu juga cuaca di sekitar Gn. Ciremai itu sedang berkabut, sempat beberapa kali terlihat puncaknya namun tidak begitu lama, kami hanya berdo’a bisa sampai pos 5 ki bima sebelum hujan turun. Dari basecamp ke pos 1 jaraknya kurang lebih sekitar 30 menitan lah, saat itu kita sampai di POS 1 PABADAKAN itu tepat pukul  10:05 pagi , kata mang ali kita termasuk cepat saat itu ,karena memang tidak banyak berhenti, di POS 1 kita sempat beristirahat agak lumayan lama juga, sambil menikmati udara disana kebetulan arealnya terbuka.
POS 1 PABADAKAN – POS 2 WIRABUANA
mang Ali di pos 1 pabadakan
Jam 10 :45 kita kembali melanjutkan perjalanan menuju pos 2 wirabuana, dari pos 1 ke pos 2 jaraknya tidak terlalu jauh juga kurang lebih sekitar 30 menitan lah, dan jalannya juga masih landay dan enak lah, disana masih areal hutan pinus sampai sebelum pos 2 jadi sangat adem lah di jalan. Saat itu kita tiba di pos 2 itu pada pukul  11 : 15 siang, dan disana kita sempat beristirahat kembali,  karena kebetulan kita bertiga belum sarapan akhirnya di pos 2 kita putuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu dengan menyeduh mie instan yang sudah kami bawa, dan kebetulan di pos 2 juga terdapat sumber air yang mengalir di sebelah kiri menuju pos 3 , hanya 20 meter saja dari tempat duduk pos 2,, dan setelah selesai makan kita langsung packing kembali dan langsung berangkat ,takutnya badan makin dingin yang ada nanti akan tambah cape di jalan.

POS 2  WIRABUANA – POS 3 KIARA LAWANG
pos 2 wirabuana jalur pendakian lingasana 
Dari pos 2 ke pos 3 treknya lumayan cukup jauh ,saat itu saya ,Rahma dan mang Ali berangkat pukul 12 : 30 siang dari pos 2 ke pos 3 , dan tiba di pos 3 kalau tidak salah pukul 13:; 00 , hitunganya memang dekat dari pos 2 ke 3 itu, treknya juga masih banyak landainya ,apalagi pas jalan dari pos 2 ,cuman disini focus kita benar-benar di perhatikan, mengingat di sepanjang jalur akan banyak kita jumpai tanaman-tanaman berduri merambat ke jalan, di tambah lagi dengan pacet wah semakin seru saja lah hihi. Pos 3 areal nya lumayan cukup luas dan agak terbuka di sebelah kanan jalurnya, jika pagi-pagi disini sangat jelas untuk menyaksikan sunrise atau matahari terbit, kerena posisi area terbukanya pas dengan arah matahari terbit, jika suasana kabut disini tak kalah indah juga  untuk mengambil gambar. Tapi disini sudah tidak ada sumber air, sumber air nanti akan kita temui lagi di pertengahan anatara pos 3 dan pos 4.

POS 3 KIARA LAWANG – POS 4 KI JAMUJU

pos 3 wirabuana @khoncolongok (rahma)


Karena di pos 3 kita tidak berhenti lama hanya beberapa menitan saja, kita langsung terabas menuju pos 4, karena takunya hujan turun sebelum kita sampai di pos 5.jarak dari pos 3 ke pos 4 lumayan cukup jauh ,kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan, dan kebetulan kita juga saat itu sampai di pos 4 itu pukul 13 : 50, yah kurang lebih 1 jam lah perjalanan kita.
 Di tengah perjalanan sebelum pos 4 di sana terdapat sumber air yang bisa kita gunakan,dia berupa selokan kecil ,disebelah kiri trek pendakian,hanya turun beberapa meter saja.karena stok air kita masih aman ,kita tidak mengisi air disini terus saja jalan sampai pos 4.







POS 4 KI JAMUJU- POS 5 KI BIMA
Di pos 4 kita sempat berhenti sejenak,yah kurang lebiih sekitar 5 menitan lah, karena sepanjang jalur kita tidak berhenti sampai duduk di jalur, hanya untuk mengambil nafas saja lalu jalan kembali, dan berhenti lama itu hanya di tiap=tiap pos saja, itu juga tidak semuanya,
Saat itu kita berangkat dari pos 4 ke pos 5 itu pukul 14:00 , jarak dari pos 4 ke pos 5 hampir sama jauhnya seperti dari pos 3 ke pos 4 , tapi tidak terlalu jauh, karena posisinya kami sudah mulai kelelahan akibat kurang istirahat malamnya, perjalanan pun agak melambat , lutut sudah mulai bergetar manja deuh parah lah, ditengah jalan juga sempat berhenti lumayan lama ,karena jalur yang akan kita lalui terhalang oleh pohon tumbang, dan tidak bisa di lewati langsung, dan untungnya mang Ali membawa golok tramontina di tas cerriernya dan langsung membuka jalur ,sembari menunggu mang ali membersihkan jalur yang akan di lewati,saya sempat turun kembali untuk mencari jalur yang lain supaya bisa di lewati,tapi ternyata tidak ada jalur lain, akhirnya kita memutuskan untuk tetap membuka jalur itu supaya bisa di pakai kembali. Setelah jalur kembali terbuka dan bisa di lewati, saya pun maju ke depan untuk membantu Rahma melewati pohon tumbang itu , karena memang jalurnya agak licin tanahnya juga merupakan tanah gembur, setelah semua aman dan berhasil,kita langsung melanjutkan kembali perjalanan, alhamdulilah mang ali membawa tramontina (golok khas brazil) jika tidak yah kita akan kesusahan saat melewati pohon tumbang tersebut.


POS 5 KI BIMA ( AREAL CAMP DAN SUMBER AIR)
pos 5 ki bima (kisah para pejalan))
saat kami tiba  di pos 5 waktu sudah menunjukan  tepat pukul3 SORE, dan kita langsung memutuskan untuk mendirikan tenda di pos 5 saja, mengingat cuaca saat itu sudah tidak mendukung untuk melanjutkan perjalanan ke pos 6 ,di tambah lagi pasokan air juga kurang,dan yang terdapat mata air hanya di pos 5 saja yang terakhir. Kamipun langsung mendirikan tenda . disini lokasinya tidak serata di pos 4 ,banyak akar yang menjalar keluar dan agak sempit juga ,hanya muat 3-4 tenda saja disini. Setelah tenda berdiri dan siap di gunakan, Rahma langsung merapihkan isi tenda dan mulai mengeluarkan isi tas yang kita bawa,saya membuat parit untuk membuat aliran air ke pinggir tenda, karena takutnya hujan yang akan turun cukup deras, setelah selesai membuat parit mang Ali mengajak saya untuk turun kebawah mengambil air untuk menambah persediaan. Rahma di tenda sambil memasak air untuk kopi. Aliran air nya saat itu sangat kecil tapi terdapat beberapa genangan yang bisa di manfaatkan ,tapi harus hati-hati saat mengambil jangan sampai mengotori semuanya, setelah selesai kita pun langsung bergegas kembali ke tenda,dan mulai berbincang-bincang di dalam tenda, yah lucu juga sih di tengah hutan cuman ber3 saja dan cuaca sedang tidak bagus juga wkwkwkw. Saat itu hujan baru turun setelah langit gelap kira kira jam 7 malam hujan baru turun,dan sempat kalangkabut juga saat itu, karena ternyata tenda yang kita bawa sempat rembes dan hampir banjir didalamnya, saya pun bergegas keluar dan untungnya rahma membawa payung jadi saya gunakan karena saya tidak membawa jas huja, tapi sempat ketakukan juga saat menggunakan payung, karena saat itu hujan di sertai petir ,sudah bukan takut sama setan lagi, kalau setan kita masih bisa baca do’a lah, kalau terkena petir baca do’a apaan gosong yang ada wkwkkw, akhirnya saya simpan payung dan membuka baju yang masih saya gunakan,celana untungnya saya belum ganti, jadi selama membetulkan tenda agar tidak kebanjiran itu tanpa menggunakan baju hanya celana pendek saja, mang ali pun keluar membantu saya,, oh ia jika kalian mengira saya ingin terlihat kuat atau sok kuat saat membetulkan tenda itu salah yah,
mang ali di pos 5 (camp pos 5)
kenapa saya berani seperti itu ,karena saya sudah tahu batas kemampuan saya , dan lagi pula saya tahu apa yang harus saya lakukan saat saya kedinginan, jika kalian mengira saya tidak dingin saat itu, salah ,dingin banget yang ada tapi badan saya bergerak tidak diam dan juga tidak saya lawan , biarin saja badan saya menggigil saat sedang tidak memakai baju, tandanya itu bagus badan kita dengan sendirinya sedang melawan rasa dingin tersebut tanpa kita perintah, makanya saya saat itu baru menggunakan baju ketika badan saya sudah merasa hangat dan kemudian dingin kembali, itu tanda nya kondisi tubuh kita sudah normal kembali,dan saat memakai baju kering pun langsung terasa hangat. Ini mungkin bisa menjadi tips juga buat kalian yang sedang membaca dan mungkin yang tidak tahu dengan cara seperti itu, makanya jika nanti ke gunung kalian liat orang hujanan atau setelah hujan-hujanan dia tidak memakai baju, itu tandanya dia sedang menunggu badannya melawan rasa dingin di tubuhnya, jadi jangan dikira sok kuat yah, mereka begitu pasti sudah paham dan tahu batas kemampuannya.lanjut ke cerita hihihi
setelah tenda kembali aman, sayapun langsung mengganti pakayan saya, tapi diluar tenda karena depanya memakai flysheet ,jadi aman, kalau di dalam tidak enak lah, ada perempuan hihiihi, setelah selesai baru saya masuk tenda dan kembali ke obrolan dengan mereka, sambil cengengesan melihat tenda yang hampir kebanjiran hahaa.
Setelah itu kita langsung masak untuk mengisi perut , dan seetelah makan kita langsung istirahat , sebenarnya masih siang juga kita ber3 istirahat ,yah sekitar pukul 9 malam lebih lah, tapi yah mau ngapain lagi kegiatan tidak ada hihi.
Lokasi: Mount Cereme, Bantaragung, Sindangwangi, Majalengka Regency, West Java, Indonesia

Komentar Facebook