POLEMIK PELEBARAN JALAN MENUJU SABANA
CIKASUR GN. ARGOPURO !!
Akhir – akhir ini media sosisal di ramaikan kembali mengenai
pelebaran jalan areal suaka marga satwa dataran tinggi hyang atau biasa di
sebut dengan Gn. Argopuro , polemik ini terjadi akibat pembukaan jalan menuju
mata air satu atau cikasur oleh pihak perum perhutan sumber malang
bersama pemerintah kabupaten situbondo.
Dikalangan para penggiat alam bebas, Gn. Argopuro bisa di katakan
sangat special , dikarenakan Gunung ini mempunyai banyak ke unikan yang tidak
bisa di rasakan digunung – gunung lainya, seperti memiliki banyak sabana di
sepanjang perjalanannya, jarak tempuhnya yang
sangat panjang membuat Gn. Argopuro menjadi salah satu gunung dengan
trek terpanjang, di pulau jawa sendiiri gunung ini menempati urutan pertama
gunung yang jarak tempuhnya ±42 km, jika
di hitung dengan hari bisa memakan waktu
7 hari perjalanan lintas jalur ,
Selain itu juga, Gn. Argopuro merupakan gunung yang masih
sangat sepi dari pengunjung atau pendaki, tidak seramai gunung – gunung lainya
seperti Gn. Semeru contohnya, untuk
bertemu rombongan pendaki lain pun di tempat ini sangat kecil
kemungkinannya , karena pendakian ke Gn. Argopuro sangat di batasai, terkecuali
jika ada pendaki yang start awal nya beda jalur dengan kita, bisa saja ketemu
tapi hanya berpapasan saja.
Namun akhir – akhir ini daerah ini seperti sedang di usik ke
tenangannya, dengan sebuah rencana pelebaran jalur menuju cikasur sampai ke salah satu sabana di Gn. Argopuro, pelebaran jalan ini di
lakukan atas kerjasama antara pihak perum perhutani sumber malang dan pemerintah kabupaten setempat dengan dalih untuk mengangkut hasil
hutan produksi perum perhutani RPH sumber malang di Blok batu labeng
yang masuk ke daerah desa baderan kec, sumber malang, kabupaten situbondo jawa
timur , di perkirakan total jarak jalan yang akan di bangun atau dibuka saat ini sekitar 8,3 km. selain untuk
mengangkut hasil hutan ,pelebaran jalan ini juga di tujukan untuk pengembangan objek wisata baru yang ada
di Blok cikasur. Bisa di bayangkan tempat yang dulunya sepi banget, jauh dari
hirup pikuk dunia modern ,akan bising dengan suara knalpot yang lalu lalang ,
entah dari para pengunjung ataupu n dari kendaraan para pengangkut hasil hutan.
Menindak lanjuti isu tersebut para penggiat alam bebas, atau
yang biasa di sebut pendaki, dan beberapa organi sasi pecinta alam di berbagai
daerah yang merasa perduli dengan daerah ini,ramai – ramai mengadakan petisi
penolakan atas pelebaran jalan tersebut , dan sampai saat ini petisi tersebut
terus menyebar dan terus di sebarkan. Petisi ini merupakan salah satu bentuk
rasa perduli dari masyarakat baik yang di berada di sekitaran daerah Gn. Argopuro
maupun di daerah – daerah lain dengan dasar atas kelestarian lingkungan yang ada
di sana.
Komentar Facebook