Friday 2 March 2018

GEMURUH SUMPAH DI LEMBAH KUMBOLO

GEMURUH SUMPAH DI LEMBAH KUMBOLO
cengkrama pagi di sebelum di sebelum melakukan upacara sumpah pemuda ,
ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul "menuju surga tersembunyi ,Gn. Semeru"
Riuh suasana pagi di lembah kumbolo, lalu lalang orang bergantian dari dan menuju danau ranu kumbolo, Nampak ramai di pagi itu, cengkrama di pagi begitu hangat terasa ,di kala para pejalan  saling bersahutan tawar menawarkan segelas kopi dan teh untuk  di nikmati, indah terasa ,seperti biasan cahaya matahari di saat itu ketika ia kembali menampakan diri,
Kesibukan telah dimulai dan Nampak juga beberapa anggota POLISI dan TNI sedang sibuk mempersiapkan diri di bibir danau, sembari merapihkan area dan lain sebagainya, untuk persiapan upacara SUMPAH PEMUDA yang di pimpin langsung oleh KAPOLRES LUMAJANG,
Setelah semua siap, baru lah para pendaki yang kebetulan sedang berada disitu yang  belum melakukan perjalanan pulang maupun ke mahameru, ikut serta juga dalam upacara perayaan sumpah pemuda itu, termasuk saya sendiri ikut merasakan atmosfer disana,
Setelah upacara dimulai dan berjalan ada suasana yang begitu luar biasa yang saya rasakan, yaitu ketika pemimpin upacara membacakan SUMPAH PEMUDA dan di ikuti oleh seluruh peserta upacara yang berada disitu,
Lantang suaranya, dan kumbolo pun bergema saat itu, anginpun seolah berhenti sejenak,dan hanya suara suara kami yang terdengar menggema saat itu,
Sempat terbayang oleh saya saat itu, ketika membayangkan suasana dulu ketika pertama kali sumpah pemuda di bacakan, pasti lebih bergemuruh dan lebih lantang suaranya,
Hasil gambar untuk sumpah pemuda di ranukumbolo 2016
sumber fhoto instagram @saverino
Setelah upacara, acara foto foto selesai, kita semua kembali ke tenda masing masing, dan bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat selanjutnya, dan kali ini puncak MAHAMERU adalah targetnya,
Setelah packing selesai,kita pun kembali melanjutkan perjalanan ke titik camp terakhir yaitu
KALI MATI (ZONA TERAKHIR PERKEMAHAN SEMERU)
Sebelum tiba di kali mati kita akan melewati beberapa tempat yang sangat din anti oleh para pendaki, diantaranya adalah
TANJAKAN CINTA, tanjakan cinta masih berada di sekitaran danau ranu kumbolo, yang merupakan tanjakan pertama kea rah menuju puncak,
Tanjakanya tidak terlalu extrim, biasa saja, tapi membosankan karena panjang ,berasa jalan sudah lama tapi tak sampai sampai, soalnya jka dilihat dari bawah terlihat biasa saja dan dekat lah,
Di TANJAKAN CINTA ini ada mitos yang sudah terkenal dan beredar luas di kalangan pendaki maupun penduduk,
sumber fhoto google
Mitosnya adalah, JANGAN MENOLEH KEBELAKANG, DAN INGAT SESEORANG YANG SEDANG KITA CINTAI DAN SEBUT NAMANYA TERUS,MAKA AKAN TERSAMPAIKAN KEINGINANNYA,
Banyak orang yang percaya tapi tidak sedikit juga yang tidak, termasuk saya sendiri hehe,
Kenapa tanjakan tersebut di sebut tanjakan cinta, kalau yang saya lihat , tanjakan tersebut berada di antara 2 lembah yang berada di ranu kumbolo, yang jika di lihat dari sana seperti bentuk love pada bagian atasnya, melengkung dan menukik di tengahnya, untuk yang tadi,perihal  JANGAN MENOLEH KEBELAKANG, memang masuk akal kalau itu, karena yang saya rasakan sendiri , jika menoleh kebelakang rasanya jalan itu udah lama tapi masih disini sini ajah,ujungnya masih jauh, karena saya jengkel, saya sih berhenti dulu untuk merokok sambil melihat danau ranukumbolo dari atas, masalah mitos, bodo amat deh ,pikir saya saat itu, yang ada juga cape haha.
Sebenarnya kalau cepat tanpa banyak berhenti, tanjakan tersebut bisa di lalui dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 20-30 menitan, tapi yah namanya kita membawa beban berat siapa yang tidak cape hehe,
Tapi tenang, setelah lelah menjalar tubuh, obat penawarnya sudah disiapkan disana, semeru itu komplit kalau kata paket makanan mah, setelah lapar air teh sedia,setelah air teh habis,makanan penutupnya pun ada, seperti itulah kira kira hehe, setelah tanjakan cinta tadi, seketika kalian sampai di tempat yang agak dataran, disana kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa dari ORO ORO OMBO
ORO ORO OMBO,merupakan sabana ilalang yang terhampar luas di tengah tengah gunung semeru, disana terdapat bunga yang sering disebut bunga lavender oleh para pendaki, padahal aslinya itu bukan lavender, alias bunga bunga verbena basiliensis
Itu merupakan tanaman parasit yang menyerap air dari dalam tanah tanpa  memberikannya kembali, dan otomatis jika dibiarkan terus menerus itu sangat berbahaya bagi sekitarnya, terutama untuk pasokan air disana, khusunya areal DANAU RANUKUMBOLO, makanya untuk tanaman ini tak ada larangan jika pendaki ingin membawanya pulang sebagai oleh oleh dari semeru, dengan catatan ketika membawanya tidak mematahkannya tapi dengan cara mecabut dengan sampai akar akarnya, karena jika tidak begitu, yang ada juga percuma, pertumbuhannya sangat cepat , kembali ke cerita he,
Di sana ada 2 jalan untuk melewati oro oro ombo, ada yang langsung turun kebawah melewati sabana langsung, berjalan di anatara bunga lavender, ada yang lewat pinggir lereng,
Saat itu saya memilih jalan muter di lereng, karena ingin menikmati pemandangan dari atas, sayang jika tak di nikmati, suasana saat itu cukup lumayan cerah,Nampak matahari pun bertengger pasti di atas kepala kita, disana saya sempat bertanya Tanya sama teman saya mba april, mengenai keberadaan puncaknya mahameru, karena lucu juga, kita berjalan udah memasuki hari ke 2 tapi titik perburuannya ko belum terlihat , dia pun memberitahu saya, jika ingin melihat nanti setelah melewati 2 bukin di depan, karena dari sini katanya terhalang kabut ,
Saya sempat kaget saat itu, gimana tida,harus melewati bukit di depan yang kelihatanya lumayan terjal, tapi ah sudah lah pasrah saja pikir saya hee,
jalan sebelah kiri melewati oro-oro ombo
Setelah melewati oro oro ombo, kita sempat beristirahat di waturejeng ,disana ada gubuk yang katanya itu adalah warung warga, dan biasanya sering ada yg berjualan disana, sempat kecewa juga sih, karena memang saya sama teman saya kang alif pengen ngerasain nikmatnya semangka semeru, ditengah panas nya matahari,ketemu semangka,duh nikmat, tapi sayang ,tutup warungnya,
Tapi sempat ada kejadian lucu disana, ketika kita semua sedang beristirahat, satu persatu pendaki ambil posisi disana, ada sekitar 30 pendaki lah saat itu di cemoro kandang, kita tertahan oleh satu pemandangan dari kejauhan, yang Nampak seorang yang sedang berjalan dengan anjingnya yang mengikuti,dan dia memikul karung yang dari penampilannya seperti porter, tapi kita semua nahan diri sambil berbisik bisik ramai, wah ini porter ni, sakut yg lain,jawab yang lainya juga,” ini warung ni kayaknya”, wah penasaran kan akhirnya, kita tungguin sampai dia benar benar melewati kita, sekitar 15 menit kita menunggu dia jalan menghampiri kita semua,setelahlama menunggu,akhirnya dia pun mendekat mendakat dan saat itu kita udah kegirangan dengan semangka,tapi apa yang terjadi,dia hanya melewati kita dengan sedikit senyuman,setelah ditanya pak de warung nya dimana? Dia menjawab bahwa warungnya di pos 7 jambangan, beuuh gaduh semua itu, tau gitu kita jalan saja dari tadi,,dan akhirnya kita pun semua berjalan satu persatu melanjutkan perjalanan dengan rasa kecewa dan  harapan yang tersimpan, semoga tidak habis nanti ,itu saja do’a kita selama di jalan, hehe
Saat itu ketika saya dan team sampai di cemoro kandang,sekitar pukul 10 pagi, dan kembali melanjutkan pada pukul 11 siang,
sumber fhoto google
Dari cemoro kandang menuju JAMBANGAN saat itu saya kurang lebih sekitar 3 jam, terbilang lama karena sering istirahat,enggak tau berapa kali saya sama teman teman istirahat,
Saat itu saya tiba di jambangan sekitar pukul 02 sore lebih, saat itu di jambangan di warung nya, Nampak sudah sangat rame sekali oleh para pendaki yang sedang memburu dagangan pa de yang tadi, kang alif sudah dari 30 menit yang lalu di disana, dan saya baru sampai, langsung saja menghajar semangka yang ada, beuuuh nikmat sekali rasanya,penantian panjang akhrinya terbayar, disanapun saya sama teman teman istirahat cukup lama,pukul 3 sore kita baru melanjutkan kembali, namun sebelum kita berlanjut mas maru sama mba april mengajak saya untuk memperlihatkan puncak mahameru, setelah itu baru kita kembali melanjutkan perjalanan menuju kalimati, titik camp terakhir sebelum kepuncak,
Dari jambangan ke kalimati itu jaraknya kurang lebih sekitar 500m, dan bisa di tempuh dengan waktu kurang lebih 45 menitan lah, karena memang jalannya menurun ,,setelah melewati hutan dulu baru kita akan tiba di kalimati,sebuah areal terbuka ,
puncak maha meru dari arah jembangan (sumber fhoto google)

KALIMATI (camp zone finish), kalimati memili ketinggian kurang lebih 2700MDPL, (Meter Diatas Permukaan Laut dan tepat di lereng terjal mahameru,
Saat itu kita tiba di kalimati pada pukul 4 sore, dan langsung mendirikan tenda , setelah tenda berdiri, semua rapih, baru persiapan masak, saat itu saya sempat turun kebawah untuk mengambil air, dan sebelum turun,saya sempat bertemu kembali sama mas aji dan mass atria di sana, mereka mendirikan tenda jauh dari yang lain di tempat sepi pula, setelah mengobril kesana sini, baru saya berangkat turun, dan sempat di kasih pinjam tas nya dia untuk bisa membawa air lebih banya,,
Dari kali mati ke titik mata air terakhir itu sekitar 10-15menitan lah jaraknya, saya juga sempat bareng juga sama pendaki yang kebetulan dari daerah Sulawesi, sempat mengobrol lama juga sama mereka, setelah itu saya kembali ke tenda,dan kembali ke tenda mas aji, setelah lumayan lama ,baru mas maru sama kang alif memanggil saya untuk makan dulu,,persiapan untuk kepuncak nanti malam soalnya, setelah selesai makan, kita semua beres beres dan ganti pakaian , agar supaya nanti ketika hendak summit attack kita sudah siap berangkat, peralatan yang akan dibawa juga kita siapkan,semua di rapihkan, baru lah kita semua istirahat, namun saya belum terlalu ngantuk jadi saya memilih tidur belakangan, saat sebelum istrahat , kalimati sempat menjadi ramai, dengan kedatangan rombongan CAK TARPIN ,peserta jalan mundur yang akan membuat rekor duinia , dengan jalan mundur terpanjang,dimulai dari setasiun malang kalau tidak salah,sampai ke mahameru turun lagi hingga ke titik awal perjalanan dengan jalan mundur lagi, luar biasa memang,
Tak lama saya pun pergi keluar dan pergi ke tendanya mas aji dan mass atria di pojokan sana sebelum tenda saya, setelah ditenda kita ngobrol ngobrol sambil ngopi, karena kebetulan mas aji dia sedang menggeluti dunia climbing juga,sya sempat bertanya mengenai itu, karena saya dulu ketika pertama suka main di alam bebas,sebelum mendaki yah climbing dulu,makanya nyambung kita ngobrolnya juga,
Namun sempat ada yang lucu juga disana, ketika saya mengeluarkan cangklongan rook yang saya buat, mass atria bangun dan bertanya, apa bahan yang saya gunakan, saya pernah belajar dan dikasih juga sama teman saya kata dia ,tetapi berbentuk gelang, dari situ saya sudah agak ketawa” kayaknya kenal ini saya ,karena biasanya sesame pengukir kenal ,apalagi ini medianya paku anam dan kayu, ddan benar saja ketika dia menyebutkan nama temannya ternyata teman saya juga, Bang Alaw, dia memang yang pertama ngajarin saya ngukir,barulah dari situ obrolan makin hangat, dan saya inget juga, bang alaw pernah bercerita ketika dia ke gunung raung,dia ditemani oleh temanya yang dari semarang, pas saya bilang demikina, mas satria langsung ngasih tau, itu dia yang d ceritakan bang alaw, ketawa saya saat itu, dunia memang sempit yah,
Kalau kata temen saya sih, “BUKAN DUNIA YANG TERLALU SEMPIT,TAPI LANGKAHMU YANG TERLALU LUAS” bisa jadi demikian hehe,
Setelah perbincangan hangat itu berlalu saya pun pamit untuk beristirahat sebelum melakukan summit ke mahameru, akhrinya saya pulang ke tenda dan langsung tidur,
(KLIK DISINI UNTUK HALAMAN BERIKUTNYA)


Lokasi: Semeru, Pasrujambe, Lumajang Regency, East Java, Indonesia

Komentar Facebook