Friday 2 March 2018

PERTARUHAN DI LERENG TERJAL MAHAMERU (PERJUANGAN MENUJU PUNCAK)

PERTARUHAN DI LERENG TERJAL MAHAMERU (PERJUANGAN MENUJU PUNCAK)
fhoto cak tarpin ketika jalan mundur pertama


Tepat pada jam 11:00 malam, kami sudah terbangun ,dan menyudahi istirahat di malam itu dan segera mempersiapkan diri untuk segera ke puncak, hari itu tepat pada tanggal 28 oktober 2016 , kami ber 4 siap melakukan perjalanan malam menuju mahameru, tapi di saat kita sedang bersiap siap, tiba satu orang menghampiri kami, namanya bang rekta dari Jakarta, dia ijin sama kita untuk ikut bergabung menuju puncak, rombongan dia lumayan banyak dan kita pun senang karena rombongan makin bertambah,bertambah pula teman nantinya, tapi tau sendiri lah jika berjalan dengan jumlah orang yang banyak, akan seperti apa? ,yah akan banyak berhenti, apalagi ini kita belum kenal satu sama lain, tapi itu tidak menjadi soal untuk bisa bersama sama meraih puncak, setelah kami mempersilahkannya untuk bergabung, Rekta pun kembali ke pasukannya, sebenarnya dia pernah juga ke semeru,tapi saat itu dia sedang menjadi peserta, dan saat itu di mungkin agak lupa lagi jalannya, yang saya lihat dari rekta, dia berusaha tetap bertanggung jawab terhadap teamnya, langkahnya tepat karena tidak malu untuk berkata, dan untungnya 2 orang dari kami yaitu mba april sama mas maru mereka sudah bisa di percaya lah di antara yang lainya, terlebih dia bisa dibilang termasuk warga local,sudah pasti dia tau trek, dan kebetulan dia juga sudah pernah beberapa kali mendaki ke gunung semeru dan ikut melakukan pencarian korban pada saat ada pendaki yang ke sasar di sana, yah jam terbangnya sudah oke mantap oke punya lah,
Saat itu rombongan rekta ada beberapa orang, yang saya ingat ,ada ucok farid tony yang berasal dari Palembang, ada juga yang lainya dari teman tony dan rekta, saya lupa lagi he, karena jarang komunikasi selain dari mereka,,
Tepat pada pukul 12 malam kurang, kita ber 11 orang kurang lebih, memulai start dari kalimati menuju puncak, dengan leadernya mas maru dan mba april, di ikuti kang alif rekta dan yang lainya, saya menjadi sweaper di belakang di temani parid,dan tony, awal perjalanan kita tak terlalu banyak berbicara ,hanya seperlunya saja, karena memang jika baru jalan biasanya langsung terasa  cape karena badan masih dingin,
Di perjalanan pun kami tidak menjadikan puncak sebagai target ,jika memang ada rejeki kita di atas sana kenapa tidak untuk mengambilnya, jika memang belum waktunya ,jangan memaksakan hari ini, mungkin lusa,minggu depan,bulan depan,atau mungkin tahun depan bisa kita ambil kesini, itu lah yang menjadi pegangan buat saya dan teman teman, beberapa kali kita beristirahat di sebelum melewati arcopodo , bahkan setelah melewati batas vegetasi pun kita memang sering  berhenti, saat melewati batas vegetasi saat itu kalau tidak salah seingat saya sekitar pukul 01 pagi buta, kita beristirahat kembali sembari mengingatkan satu sama lain ,yang terutama focus pada track dan pijakan yang akan di injak,
Setelah beberapa kali beristirahat ,kita  sampai di tengah tengah track pasir itu sekitar pukul 3 pagi,, dan kondisi tubuh masing masing sudah mulai goyah namun masih bisa di bilang aman untuk di lanjutkan, saya sempat merasakan kegerahan karena pakayan yang saya gunakan saat itu doble doble, celana doble,dalam baselayer polar,luar celana PDL, kaos baselayer ,tshirt, iner polar,dan jaket tebal waterproof, sudah hitungan aman lah dari kedinginan, memang iya di jalan tidak terasa dingin,,
Jaket bagian dalam iner polar sempat saya buka, dan hanya mengenakan 1 jaket saja di tengah tengah, setelah team sedikit goyah dan mulay acak acakan, barulah saya sempat merasakan dingin kembali, teman saya yang menjadi sweaper bersama saya yaitu parid, dia tiba tiba kelelahan dan mulai tak stabil, di depan saya ada kang alif mba april dan mas maru, sisanya saya nggak tau kemana, jujur saja saat itu  emosi saya sempat  ikut memuncak, siapa yang tidak pusing, leader di depan di lewati begitu saja oleh mereka, sementara 1 anggota temannya tertinggal di belakang bersama saya, saat itu saya sempat berteriak untuk menahan 2 orang dari mereka untuk tetap di tempat, namun sudah kepalang jauh, bukan maksud saya mau meninggalkan farid, disini ada yang lebih bertanggung jawab dari saya ,ya itu teman temannya yang sudah bersama sedari awa, meski itu masih menjadi tanggung jawab saya juga sebagai seorang sweaper, saya tidak ada masalah dengan posisi terakhir,karena sudah menjadi kebiasaan saya menjadi seorang sweaper, dan saat itu sempat kaget juga ketika parid saya minta meneriakan 2 orang anggota temannya terserah siapa mereka,yang penting buat saya mereka berhenti dan menunggu lalu kemudian membantu, ternya parid pun tidak tau siapa siapa nya mereka, sebab ia hanya anggota tambahan yang ikut bergabung di tengah perjalanan,dia sempat bercerita dulu di track sambil saya bawa dia istirahat dulu, dia bermula berangkat berdua dengan temannya, namun teman tidak bisa melanjutkan perjalanan,di pos 2 temannya harus di evakuasi turun,kalau tidak salah dia alergi terhadap cuaca dingin,dan saat itu dia harus menunrunknnya ke pos bawah,setelah temannya aman baru kemudian dia naik kembali melanjutkan perjalanan ,setibanya di ranu kumbolo ketika dia hendak menuju kali mati dan puncak, dia sempat mencari barengan di jalur, supaya dia tidak terlalu sendirian ,karena memang tidak di anjurkan dimanapun juga, akhirnya bertemulah rekta dan kawan kawan dan saat itu dia langsung ikut bergabung hingga bisa melanjutkan ke puncak,
                Setelah mendengar itu baru saya paham, kenapa mereka berangkat duluan kepuncak dan memisahkan diri di tengah tengah, entah lah memisahkan atau terpisah, yang pasti di pendakian jika bertindak seperti itu ,itu tidak di perbolehkan kecuali ada instruksi dan kesepakatan bersama dari masing masing anggota team,
Akhir nya saya di belakang sama parid dan tetap melanjutkan perjalanan, dia juga sempat cerita, baru kali ini dia bisa separah itu, tapi saya tidak terlalu ambil pusing, karena siapa saja bisa kelelahan,lelah yah lelah,sekuat kuatnya orang juga jika terus berjalan dia akan drop,termasuk saya saat itu juga sudah mulai merasa kedingin, dan alhamdullahnya jaket masih aada,saya pakai kembali, ditengah tengah ketika sedang berjalan,sempat beberapa kali bercanda sambil bertanya  perihal asal masing masing,,sambil ketawa ketawa menikmati lelah ,untungnya saya membawa air panas yang sudah di masukan ke termos, jadi saat dijalan kedinginan sesekali meminumnya sama parid dan yang lainya, setelah lumayan lama, sekitar pukul 4 pagi lah kang alif memanggil saya untuk ke atas karena dia butuh air panas, saya pun pergi dan meninggalkan parid di belakang,tetapi masih dalam jangkawan pandangan saya, tidak lebih dari 50 me, setelah saya sama kang alif bertemu baru dia bertanya dan kemudian saya jelaskan,setelah itu baru lah saya meminta kang alif untuk tetap di depan jangan sampai menunggu saya terus saja jalan,karena ada mas maru dan mba april saya pun tidak khawatir, dan mba aprilpun setuju dengan opsi saya yang menjaga jarak dengan parid dan mereka, jadi ketika berjalan saya di tengah tengah antara parid dan kang alif, parid berhenti saya berhenti,parid jalan saya jalan, hingga sampai terlihat bendera yang menjadi tanda bahwa puncak sudah semakin dekat,nah saat itu kondisi tubuh saya juga sudah terasa sangat lelah ,hingga sudah kayak orang gila, ngomong sendiri ketawa ketawa kadang nyanyi gak jelas,karena parid dia masih di bawah, lama lama jengkel saya, akhir nya saya duduk menunggu parid yang masih di bawah hingga dia menghampiri saya, saat itu juga parid sudang kayak orang tak berdaya hihi, terlelah pokonya lah, setelah parid bareng saya,kita masih kembali dalam kesenangan “istirahat kembali” hha,dan mulai mengacau bersama, saya sempat mau tidur di track karena saking lelahnya, namun ketahuan sama mba april, dengan cepat dia mengingatkan saya dengan setengah maksa, bahwa disana tidak aman untuk istirahat,dan mengingatkan saya sama pesan mas jalil ,jangan mengikuti ke inginan untuk tidur di jalur, lawan saja, kata dia saat berpesan sama saya, dan mba aprilpun member opsi sama saya untuk tidur di puncak saja, kocak juga sih,lagi cape mah iya ajah hihi,dan dia pergi dengan pelan pelan sambil masih memperhatikan saya takutnya saya kembali ke posisi mau tidur, karena memang ia mau tidur, setelah di ingetin lagi baru saya sama parid kembali melanjutkan perjalanan dengan sisa sisa tenaga yang masih tersisa, dengan pelan yang amat sangat langkah kembali berayun setengah maksa, lutut sepertinya sudah ingin segera beristirahat dengan bebas, tapi ya itu tadi ,jangan mengikuti ke inginan lawan saja focus sama yang di tuju, kita memang perlu beristirahat ,namun jika masih di perjalanan ,istarahat sewajarnya saja, kecuali kalau memang sudah benar benar tidak mampu,itu berbeda cerita ,
Dititik ini saya sempat merasakan kesal yang lumayan sangat, saat itu waktu menunjukan pukul 5 pagi,dan cuaca saat itupun sudah sangat cerah,dan otomatis puncak kelihatan ,jalur yang akan di lalui juga semakin Nampak jelas, disitu rasanya kesel sekali saya, tenaga udah tinggal sisaan, mental udah kena juga, yang bikin kesel itu bendera, dikira sudah bener bener sangat dekat dengan puncak,taunya masih lumayan jauh, jam 5 pagi saya melihat puncak jam 7 pagi baru saya sampai di puncak,kan bikin kesel,dan ternyata yang bendera yang saya lihat ukurannya bukan ukuran yang kecil melainkan yang besar, dari pertama saya lihat bendera juga saya sebenernya sudah jalan duluan dari parid yang masih istirahat saat itu saya mutusin buat ninggalin dia di belakang dan saya berangkat duluan, itupun bukan tanpa sebab,karena saya masih merasa dia aman,karena mba april sama mas maru dia masih di bawah sedang poto poto dengan expresi santai padahal kita ngos ngosan setengah mati, gak taulah apa mereka itu hha, dan kedatangan parid pun ternyata lebih dulu dari mas maru sama mba april, yah mungkin mereka memilih santai di belakang menjadi sweaper, perbedaan waktu sampai nya antara saya sama rombongan itu berbeda beda, ada yang sampai di atas masih agak pagian sebelum pukul 6 pagi, saya sama kang alif saja beda jaraknya 1 jam, dan terakhir jarak saya sama parid beda 30menitan,,
           
Ketika sampai puncak pemandangan luar biasa itu terjadi,dari apa yang sebelumnya belum pernah rasakan,di mahameru saya rasakan pertama kalinya, dimana orang ketika sampai puncak disana benar benar sujud syukur dengan air mata yang jatuh,bukan karena cengeng,kalau mau bilang ukuran cengeng,rasanya TIDAK MUNGKIN SEORANG PENDAKI GUNUNG CENGENG, disana itu menangis karena rasa terharu,benar benar terbayar apa yang sudah di perjuangkan dan di pertaruhkan,dan setiap mereka yang baru tiba di puncak sambutan hangat dari mereka yang sudah berada dipuncak terlebih dahulu itu benar benar terasa,perjuangan yang amat sangat luar biasa,dan tidak semua orang bisa mencapainya, disaat orang lain tidur nyenyak,kita harus bertempur dengan rasa lelah yang mendera, disaat orang lain sedang merasakan empuknya tempat tidur,kita disana harus bertarung dengan kerikil keriki tajam yang sewaktu waktu bisa membunuh kita , disaat orang lain merasakan hangatnya selimut,disana kita sedang bertarung melawan rasa dingin yang menusuk tulang, dan disaat orang lain sedang merasakan indahnya mimpi malam, ,kita sedang bersusah payah menjemput kenyataan,dari mimpi kita wujudkan,
fhotobareng bersama teman-teman dari malaysia
Bertaruh nyawa, berjudi dengan diri sendiri, saling terjaga,saling semangati,saling bantu, tangan satu ke yang lainya,saling gapai menarik satu sama lain, itu benar benar terjadi bukan dari sekedar cerita atau hanya sebuah karangan saja,, suasana saat itupun bisa dibilang benar benar luar biasa, titik tertinggi ditanah kelahiran,menjadi bukti bahwa kita memang masih mahluk bertuhan, karena apa yang sedang kita lakukan saat itu,tak lain sedang mencari dan membuktikan sendiri bahwa ciptaan tuhan itu indah bukan sekedar kiasan semata,bukan cerita dari lisan ke lisan semata,bukan kata dari perkata, tapi kami menyaksikannya sendiri dan langsung dengan ke dua mata kami sendiri, dengan langkah kaki kami sendiri,dengan raihan tangan kami sendiri dengan tekad kami sendiri, dan yang paling utama TUHAN MENGIJINKAN ITU.
Saya sendiri di atas mahameru sempat meneteskan air mata ketika saya sampai dan mengucap syukur lalu bersujud, tanpa disuruh tetesan air mata dengan sendirinya mengalir, saya sendiri bukan tivikal  orang cengeng, saat saat seperti itu mah nangis yah nangis sudah tidak perduli dengan ke adaan,,
puncak maha meru ( cerita para pejalan)
Saya berada dipuncak mahameru lumayan cukup lama, sekitar 2 jam saya di atas,, dan disana juga saya sempat bertemu juga dengan mas aji dan mas  satria, mereka tiba kira kira sekitar pukul 8 pagian lah, sehabis itu yah kita lamanya fhoto fhoto disana,puas puasin ,setelah merasa puas mah kita juga  bosen,
Saya bersama kang alif dan team turun kira kira sekitar pukul 9 pagi kurang lah, kalau turun cepet sih sampai bawahnya, di pasir juga kita setengah lari juga,memanfaatkan daya tarik gravitasi bumi saja,tapi tidak terlalu cepat juga, takutnya ada batu yang ikut ke geser akiba gerakan kami, sementara di bawah masih ada banyak pendaki yang masih berjuang menuju puncak, apalagi di bawah ada rombongan jalan mundur cak tarpin,dan rekan rekan dari gimbal alas juga,yang sedang ikut mengawal, entahlah mereka sampai jam berapa ke sana, yang pasti saat itu mereka baru memasuki track pasir ,tak jauh dari batas vegetasi, saya sempat melihat dulu sebentar lalu kemudian berlanjut kembali menuju camp, dan ternyata parid sudah turun sebelum saya, bahkan sempat bertemu sama saya saat dia sedang tidur di jalur menunggu saya dan teman teman,dan akhirnya kita pun turun bersama sama menuju kalimati,
Sesampainya di kalimati kita langsung tepar seadaadanya tidur pulas sampai sore,sampai jam 2 siang  saya baru terbangun, tidur dari  jam 11 siang, habis itu langsung ngisi perut dulu terus packing ulang peralatan, sekitar jam 4 sore kita baru turun kembali ke ranu kumbolo, dan mendirikan tenda kembali disana, untuk istirahat sejenak,suapaya besok ketika turun kondisi tubuh sudah kembali normal walau tak sepenuhnya kembali fit
Saat itu kita sampai di ranu kumbolo pas ketika magrib tiba, dan langsung mendirikan tenda, masak ,makan dan istirahat
fhoto bareng sebelum pulang
Besoknya setelah kita beristirahat sebelum pergi pulang,kta sempatkan dulu untuk bercengkrama bersama teman teman, kebetulan saya bertemu sama rombongan rekta yang sudah duluan sampai di ranu kumbolo, setelah kumpul, baru ke pembantayan sisa logisitik, separo di makan disana,separonya lagi di kasih sama orang yang masih bertahan di ranukumbolo, dan sisanya baru kita bawa turun untuk perbekalan dikereta,,karena memang logitsik kita kalau mau bertahan 2-3 hari kita masih bisa bertahan saking over nya he,tapi mending lebih dari pada kurang,
Setelah asik bercengkarama,baru kita kembali merapihkan peralatan tempur kita masing masing dan kemudian packing ulang, setelah selesai packing, kita sempatkan dulu fhoto fhoto di pinggir danau ranu kumbolo dengan peralatan lengkap,
Sekita pukul 10 pagi baru kita beranjak pulang menuju pos pendakian ranupani,,
Sampai diranupani itu kita masih agas sorean, sekita pukul 4 sore kita sudah tiba disana dengan kondisi badan basah kuyup karena diguyur hujan dari pertengahan pos 2 dan pos 1 sampai basecamp pendakian,dan alhamdulilah ketika dibawah ternyata mas yusuf sudah berada disana dan kebetulan sedang menunggu kami turun, sebelum turun kita juga sempat mengisi perut dulu di warung sekitar basecamp,baru setelah makan, kita pun turun, yah sekitar pukul 5 sorean lah,cuaca kebetulan menjadi cerah, jadi saat diperjalanan melintas area bromo kita sempat berhenti sejenak untuk sekedar berfoto foto dulu, karena ketika pertama berangkat kita tidak sempat menikmati perjalanan,karena kondisinya sudah kemalaman,
fhoto bareng ketika di perjalanan pulang 
Dan di jep pun kita masih dengan rombongan yang sama, hanya kurang rombongan dany saja yang sudah turun terlebih dahulu, hanya bertambah parid sama temannya yang tidak sempat ikut naik ke puncak, sampai basecamp tumpang itu kira kira jam setengah 7 malam lah, dan mas jalil pun disana sudah menunggu kita disana, setelah sampai ,kita sempat juga bersih bersih disana, baru setelah bersih bersih kita mulai terpisah dari rombonga, mas aji dan mas satria mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju rumah begitupun parid sama temannya, saya dan teman teman langsung menuju kampus unisma malang, dan istirahat disana, ,dari sana saya dan kang alif tidak langsung pulang, ke esokan harinya kang alif mengajak saya dan mas jalil untuk mencari oleh oleh yang sudah di pesan sama the lucy istri kang alif, setelah selesai baru menuju rumah mas jalil dan lanjut ke rumah temenya mas alif yang satu lagi, tour sidoarjo lah judulnya hehe,
Besok nya tanggal 1 november baru kita siap siap untuk pulang ke bandung, dengan menggunakan kereta,
Setibanya di setasiun malang, saya sempat bertemu kembali sama rombongan rekta, namun yang tersisa hanya ucok tony dan teman temannya,  ternyata mereka kehabisan tiket kreta, dan baru bisa dapat tiket ke esokan harinya,,lucu iya kasihan iya, lucunya kita sudah kemana mana mereka masih distasiun, kalau tau juga mereka saya ajak untuk istirahat di kampus ,biar lebih nyaman dari pada harus di stasiun, tapi ya sudahlah sudah terjadi,
Sebelum berangkat pulang kita sempat mengisi perut dulu sambil menunggu kereta tiba,baru setalah waktu menunjukan pukul 3 sore, kita pun bergegas menuju kereta  tujuan bandung, dan pulaaaaaaaaang, hehe
Terimakasih buat kalian yang sudah mau membaca cerita saya ini, membosankan yah,? Yah namamya juga diceritakan ,tidak mungkin dipersingkat,  sengaja saya buat cukup detail walau tak terlalu detail, supaya ada yang bisa di pelajari entah itu dari kesalahan saya ketika di pendakian, atau apapun, berbagi cerita jangan sampai hanya garis besarnya sajak,saya ingin ada yang di tangkap lebih dari sekedar cerita, saya ingin kisah saya ini menjadi salah satu pembelajaran juga,, perihal suka atau tidaknya dengan cerita saya ini,itu buat saya tidak penting karena saya tidak butuh like, ini cerita saya ,saya yang mengalami saya yang merasakan,dan saya yang menuntaskan dan tuhan mengijinkan saya untuk bisa membuat bahan untuk selalu saya kisahkan pada orang orang,walaupun banyak kesalahan,setidaknya orang bisa belajar, hanya itu saja buat sayamah hehe,

Sekali lagi terimakasih banyak, buat yang belum pernah kesemeru,silahkan persiapkan diri kalian pergilah kesana dan raih lah apa yang ingin kalian raih,jika yang sudah tapi belum pernah sampai kemahameru, jangan berkecil hati, tuhan bukan berarti tidak mengijinkan,mahameru bukan berarti tidak mau menerima tamu,hanya waktunya saja belum tiba, tapi kenapa tidak untuk selalu mencoba, tapi jangan pernah menganggap puncak adalah akhir dari perjalanan, puncak itu hanya persinggahan saja,dan merupakan bonus kecil diperjalanan,bonus terbesarnya, ketika kita bisa pulang dengan selamat sampai rumah yang menjadi zona nyaman kita setiap hari. Salam rimba ,lestari.!!!!!!!!!!

Komentar Facebook