Friday 20 July 2018

di ganggu penghuni gunung papandayan part 2

Akhirnya secangkir kopipun tersaji setelah perjuangan yang melelahkan. Nah disinilah setelah  kopi itu jadi, aneh nya api yang tadinya lumayan besar ,perlahan mulai mengecil dan makin melemah ,entahlah apa yang sedang terjadi saat itu pada mereka berdua. Sebelum hal yang paling extream mereka berdua alami sebelum kopi di minum lewatlah se ekor kucing yang biasa berkeliaran di areal camp david, setelah kucing itu lewat baru lah terdengar suara tangisan se orang perempuan yang begitu terdengar sangat sedih,seperti yang sedang sakit hati ,suarnya lumayan agak keras tutur dikdik saat itu, namun dengan sigap dikdik mengalihkan suara tersebut kea rah kucing sambil berkata pelan dikdik bilang pada miftah “ ngeri kitunya mif eta sora ucing, ngahariwangkeun/ ngeri gitu suaranya itu kucing yah mif,bikin was-was ajah “ ungkapnya ,lalu miftahpun menjawabnya “ heueuh nya meni pikahariwangeun sora teh/iya iya bikin orang was-was “ sahut miftah. Mereka berduapun tidak memperdulikan suara tangisan tersebut dan mengalihkan nya dengan mengobrol kea rah objek yang lain, namun lama- lama dikdik pun merasa jengkel dengan suara tersebut dan akhirnya nyeletuk lah dia “ wayah kieu geus kaluar jurig teh,ceuk urang mah rada peutingan saeutik mah nya pusing aing/ jam segini udah kaluar ajah tuh setan ,maleman dikit kek ,pusing gua” dengan sidikit nada emosi dan miftahpun membalas nya “ ditukangeun tenda ieu mah dik. Di juru katu /di belakang tenda dik ini mah bagian pojok kanan” sahutnya sambil cengengesan , dan akhirnya dikdik pun mengajak miftah untuk ngopi di dalam tenda saja.
Akhirnya masuk lah mereka,namun permasalahan belum selesai gaes, mereka malah di buat bingung saat masuk tenda , sebab tenda yang mereka pakai muat buat 10 orang ,yah namanya tenda pramuka yah gede lah haha, lantas mereka berduapun berfikir sambil berbincang bagai mana posisi tidur yang pas jangan sampe dia (hantu) kebagian tempat di dalam haha.al hasil merak pun tidur se arah dengan tenda ,saat itupun mereka berdua berharap rombongan yang dari bandung segera dating namun tak kunjung sampai juga di camp david, saat itu jam sudah menunjukan pukul 10 malam,dengan sedikit emosi dikdik mulai berbaring dan berharap bisa tidur,begitupun dengan miftah . akhirnya dikdik lolos dari saura itu tapi miftah belum juga tidur , setelah lumayan lama dia akhirnya bisa tidur juga tapi tidak lama kemudian dia kembali terbangun karena terganggu dengan suara tangisan tersebut ,akhirnya miftah pun bangun dan membangunkan dikdik yang memang sudah pulas, untuk meminta rokok dan akhirnya mereka berduapun terbangun ,sambil memberikan rokok dikdik berkata “ masih aya eta jurig mif?  Lain geura ngampihmah geus peuting cenah / masih ada itu hantu mif? Bukanya pulang mah udah malem” nada kesal dengan sedikit candaan ,miftah pun malah tertawa, akhirnya mereka bangun dan berbincang lah supaya tidak makin kacau di dalam tenda, saat hendak keluar tenda untuk mengambil air minum yang di simpan di luar, dikdik pun melihat tenda udah pada berdiri di sebrang tendanya mereka, ternyata rombongan yang orang bandung tadi yan ketemu saat di di bawah, mereka lebih lama karena tidak naik ojeg ataupun pick up alias jalan kaki.
Sekitar jam 2 pagi rombongan bandung ternyata ada yang terbangun lalu nongkrong di tenda, akhirnya dikdik pun menghampirinya lalu berbincang lah, dan salah satu dari rombongan itu pun ada yang bertanya tentang suara perempuan itu , dikdik pun  memberitahu mereka bahwa suara itu sudah ada dari jam 20:30 pm tadi, mereka pun terkejut dan bertanya apa tidak takut dari tadi mendengar suara itu, dikdik puntertawa sambil menjawabnya “ siapa yang gak takut kang. Cuman mau ngapain lagi ,ya udah jadi bahan becandaan saja sama teman saya ,kalau gak gitu yah repot urusan hahah” sambil tertawa . setelah berbincang-bincang cukup lama dikdik pun kembali ke tenda dan kembali tidur ,setelah itu baru lah tidur mereka pulas ,hingga bangun sudah lumayan terang ,yah sekitar jam  7 pagian lah kata dia ,sungguh malam yang melelahkan katanya ,tapi yah itu lah pengalamannya kata dia, saya tidak kapok untuk kembali naik gunung walau cuman  berdua , toh mereka juga tidak memakan kita ,ungkapnya , yang penting mah bismillah saja dan berdo’a ,di atas langit masih ada langit ,di atas mahkluk ada yang menciptakannya ,ngapain takut sama yang begituan ,yah takut boleh tapi jangan berlebihan beitupun berani jangan sampai kelewatan ,ujung-ujungnya entar di kerjain juga ,biasa-biasa saja ,yang penting mah jangan lupa berdo’a itu saja. lanjut dia.
Yah mungkin itu sedikit cerita pengalaman dari salah satu teman kita, siapapun pasti pernah ngalamin , entah dengan seperti apa , pesan moralnya ‘” bahwa ada alam lain yang hidup berdampingan dengan kita,jangan lupakan mereka,sebab mereka juga mahkluk ciptaan allah swt,” .
Untuk cerita kali ini mungkin cukup sekian saja , terimaksih yang sudah mau membacanya walaupun lumayan panjang yah haha. Buat kalian yang punya pengalam – pengalam unik saat mendaki gunung boleh share sama kita ,nanti kita coba angkat kisahnya disini supaya orang lain pun tau , sedikit berbagi lah hehe.
Jangan lupa bagikan  ketemen-temen kalian yang lain ,siapa tau ada yang mau berbagi kisahnya.
Sekian dan terimakasih, salam petualangan , salam lesatari . tetap utamakan keselamatan dimanapun kapan pun dan kemanapun.



Lokasi: Mt Papandayan, Karamat Wangi, Cisurupan, Garut Regency, West Java, Indonesia

Komentar Facebook