Sunday 3 June 2018

Peningkatan Status Gunung Merapi, DIY-Jateng dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada)
Hasil gambar untuk merapi meletus21 May 2018 23:39 WIB, Dr. Agus Budi Santoso, S.Si., M.Sc.
1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan visual dari Pos Pengamatan dan CCTV cuaca cerah terjadi pada siang hari, pagi dan sore hingga malam hari dominan berkabut, disertai hujan berangin. Asap solfatara umumnya berwarna putih tebal, tekanan gas lemah dengan tinggi maksimum 25 m, teramati dari Pos Kaliurang. Cuaca di Pasar Bubar 12 °C kelembaban 92,3 % RH, tekanan udara 74,26 kph, kecepatan angin maksimum 23,28 km/jam, dan arah angin dominan dari Barat Laut ke Tenggara.
Pos-pos pemantauan melaporkan terjadi suara gemuruh bersamaan dengan erupsi freatik sebanyak tiga (3) kali pada tanggal 21 Mei 2018 masing-masing pada pukul 01.25 WIB durasi 19 menit ketinggian kolom erupsi 700 m, pukul 09.38 WIB durasi 6 menit ketinggian kolom erupsi 1200 m, dan pukul 17.50 durasi 3 menit ketinggian kolom erupsi tidak teramati. Erupsi freatik yang terjadi pada tanggal 21 Mei 2018 terhitung intensif. Erupsi freatik sebelumnya terjadi pada tanggal 11 Mei 2018 setelah sekitar 4 tahun tidak terjadi letusan freatik.
Pada minggu ini, kegempaan G. Merapi tercatat 1 kali gempa vulkanik (VT), 12 kali gempa multiphase (MP), 1 kali gempa tremor, 12 kali gempa guguran (RF), 3 kali gempa letusan, dan 5 kali gempa tektonik (TT). Gempa guguran yang terjadi pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 21.30 WIB tergolong besar dan sempat terdengar oleh penduduk.
Pada tanggal 21 Mei 2018, kegempaan G. Merapi tercatat 1 kali gempa vulkanik (VT), 1 kali gempa tremor, 2 kali gempa guguran (RF), 3 kali gempa letusan, dan 3 kali gempa tektonik (TT). Gempa VT dan Tremor terjadi setelah letusan pukul 17.50 WIB. Gempa Tremor berfrekuensi sekitar 0,2 Hz dengan amplitudo rata-rata 5-10 mm. 
Suhu pusat kawah sekitar 85 °C meningkat dari kondisi normal (<50 °C).
2. Kesimpulan
Sehubungan telah terjadi peningkatan aktivitas letusan freatik dan diikuti dengan kejadian gempa VT dan gempa Tremor maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik G. Merapi mengalami peningkatan.
Dengan meningkatnya aktivitas tersebut, maka terhitung mulai tanggal 21 Mei 2018 pukul 21.00 WIB, status aktivitas G. Merapi dinaikkan dari tingkat NORMAL menjadi WASPADA.
3. Rekomendasi
Dengan peningkatan status aktivitas G. Merapi dari NORMAL menjadi WASPADA kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana G. Merapi direkomendasikan sebagai berikut :
1. Kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
2. Radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
3. Masyarakat yang tinggal di KRB III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas G. Merapi. 
4. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segara ditinjau kembali.
5. Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan G. Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
6. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G. Merapi saat ini kepada masyarakat.
Sumber: KESDM, Badan Geologi, PVMBG Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi


Lokasi: Mount Merapi, Dusun 2, Suroteleng, Selo, Boyolali Regency, Central Java, Indonesia

Komentar Facebook