seperti yang sudah kita ketahui tentang arcopodo banyak sekali ragam cerita yang berlalu lalang tentang tempat yang satu ini, yah arcopodo beserta patung arca nya, tidak sedikit para pendaki yang berhasil menemukan arca tersebut.
bagi warga sekitar itu bukan lah hal yang aneh ,karena warga sekitar sudah percaya dan tahu tentang keberadaan arca tersebut ,arcopodo juga menjadi salah satu penanda jejak pendakian suci di masa lampau menuju puncak MAHAMERU , puncak tertinggi pulau jawa .
Arcopodo sendiri berada di ketinggian 3.002 Meter di atas permukaan laut , bahkan bisa di pastikan bahwa arcopodo merupakaan arca tertinggi di pulau jawa, bahkan bisa jadi di nusantara, namun seperti yang kita ketuhui bersama tentang arca tersebut banyak pertanya pertanyaan tentang arca tersebut yang masih menjadi misteri jawabanya, kenapa 2 arca tersebut di buat dan siapakah sosok sang pembuatnya? yah itu memang masih menjadi misteri besar hingga saat ini.
paktor ketinggian menjadi salah satu kendala untuk bisa menjangkau tempat tersebut dengan tujuan meneliti,bahkan di beberapa sumber literatur dan beberapa catatan perjalanan pendakian ke Gn. Semeru Arcopodo sendiri status nya di anggap HILANG .
Arkeolog Universitas Negri Malang yakni Dwi Cahyono pada awalnya juga terkejut saat mengetahui bahwa arca tersebut masih ada .
sejak publikasi yang berupa tulisan dan dokumentasi foto yang menggambarkan keberadaan dua arca tersebut oleh salah satu pendaki senior di Mapala Universitas Indonesia ,yakni Norman Edwin, pada tahun 1986 du suara alam, arca tersebut tak pernah kembali di sebut - sebut,saat itu Norman Edwin pertama kalinya datang ke arcopodo bersama rekanya yaitu Herman O lantang,saat itu keduanya di antar langsung oleh juru kunci Gn. semeru yaitu Pak. Tumari , saat itu beliau memberi tahu Norman Bersama Herman bahwa keberadaan arca tersebut memang benar adanya , begitupun dalam tulisan herman dalam buku Soe Hoek gie (2009).
dengan memperhatikan foto dengan secara detail ,saat itu Dwi menyimpulkan ,bahwa salah satu arca tersebut adalah sosok Bima. lalu kemudian da membandingkan dengan foto arca bima yang berada di cadi sukuh di lereng gunung lawu. " Badan dan tangannya mirip bima,jika memang benar Bima,sangat masuk akal karena Bima adalah sosok untuk perwujudan tolak bala" tutur nya. dengan demikian tempat tersebut adalah tempat pemujaan yang di fungsikan untuk ritual menghalau bencana dari gunung semeru yang memang status nya masih aktif.
bahkan dwi mengungkapkan bahwa ARCOPODO dan RANUKUMBOLO memiliki keterikatan ,dan keduanya merupakan tempat pemberhentian pendakian spiritual ke gunung semeru atau biasa di sebut SATRE. jika jejak di ranukumbolo itu bisa di lacak dikarenakan ada adanya prasasti ,sementara di arcopodo tidak terlacak sama sekali kapan waktu pembuatanya.