GAGAL
MENGGAPAI PUNCAK GN. CIREMAI KARENA CUACA EXTREAM ( JALUR LINGGASANA )
suasana kabut di pos 3 kiara lawang (if @khoncolongok rahma daniyah) |
Selamat pagi
,siang ,sore dan malam buat kalian para penggiat alam bebas
Pada
kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya ketika mendaki
Gn. Ciremai . kalian pernah mendaki ke Gn. Ciremai ? pernah sampai ke puncak
atau tidak? Kalau pernah wah bersyukur sekali kalian, kalau belum jangan
berkecil hati gengs, saya juga waktu itu pernah gagal menggapai puncak Gn.
Ciremai ,jadi jangan sedih lah masih ada kawan yang gagal juga hihihi.
Kali ini
saya akan sedikit menceritakan pengalaman saya,. Sebenarnya ini adalah niatan
teman saya yang bernama Rahma Daniyah untuk mendaki ke Gn. Ciremai ,dia
mengajak saya dan beberapa temanya yang lainya ,tapi tidak bisa berangkat mereka
akhirnya saya bersama Rahma di temani Mang Ali salah satu teman saya yang sudah
beberapa kali mendaki ke Gunung CIremai dan memang sudah sangat berpengalan
lah. Sebenarnya niatan awalnya bukanlah ke gunung ciremai melainkan ke Gn.
Argopuro jawa timur, berhubung gagal mendaki ke sana yah akhirnya di alihkan
lah ke Gn. Ciremai.
teminal kampung rambutan jakarta . sumber fhoto liputan.com |
Setelah
beberapa jam berada di bis BINEKA, tepatnya di daerah CIPERNA Cirebon, kita di
turunkan di jalan, sebelumnya saya juga menduga bahwa bis ini tidak akan sampai
ke tujuan saya , dan benar saja setelah mengobrol di bis memang iya ada
pengakuan dari kondekturnya , padahal sebelum naik teman saya mang ali sudah
bertanya terlebih dahulu,dan jawaban kendekturnya bilang ini sampai kuningan,
ah kacau lah
Setelah kami
diturunkan akhirnya kami di beri kembalian uang Rp. 15.000 untuk 3 orang,untuk
biaya naik bis berikutnya,sedikit kesal juga sih tapi yah sudahlah sudah tengah
malam juga, saat itu waktu menunjukan pukul 22: 10 malam, tak lama bis tujuan kuningan akhirnya dating
dan kami langsung naik, salah satu kondektur nya bertanya tentang jurusan kami,
teman saya bilang ke pertigaan linggar jati, dia juga sempat menggerutu kenapa
harus naik bineka katanya, yah kita mana tau akan di over di tengah jalan,
Dari sana
kami menambah ongkos lagi 5000/orang , sampai depan desa bojong, kurang lebih
30 menitan di bis itu akhirnya kamipun turun. Sebelumnya sempat bingung juga
,sudah malam begini mau istirahat dimana, istirahat di basecamp juga jauh. Tapi
mang ali untungnya ada kenalan warung kopi yang tepat di sebrang desa bojong
kaki Gn. Ciremai, kebetulan seminggu kebelakang mang ali baru turun dari Gn.
Ciremai dan sempat beristirahat di warung ini, nama pemiliknya A YOGI, yah buat
kalian yang mau istirahat disini bisa lah jika kemalaman, orangnya ramah dan
baik juga, welcome lah. Sampai di warung A yogi itu kurang lebih sekitar pukul
22:30n lah, dan kamipun langsung masuk ke sana, dan berbincang-bincang lah
disana, masa iya harus langsung tidur kan gak enak juga wkwkkwk,
Sebelum
istirahat kita juga sempat mencari makan dulu disana , saya dan Rahma yang
keluar karena kebetulan dia pengen makan nasi, di warung a yogi cuman ada mie
saja. Setelah makan rahma langsung istirahat dia, karena kebetulan dia juga
sudah kelelahan kurang tidur juga,saya sendiri tidur itu kurang lebih sekitar
pukul 3 subuh ,mang ali bahkan dia tidak tidur sama sekali.
Setelah
shalat subuh ,saya dan rahma berangkat ke pasar kebetulan tidak jauh dari
warung ada pasar ,tapi tidak begitu besar dan hanya pasar kecil saja, disana
kita belanja buat perbekalan kita mendaki,
setelah dirasa cukup kamipun pulang kembali ,dan langsung berangkat ke
basecamp pendakian dengan menggunakan angkot, kita juga sempat mampir ke
indomart untuk menambah logistic yang kurang, karena kebetulan sebelum
pertigaan disitu ada indomart,setelah selesai langung jalan kembali menuju
basecamp
Saat itu
sudah memasuki hari ke 2 ,tanggal 22 pebruary 2018. Pada pukul 6 pagi kita
langsung jalan ke basecamp dengan menggunakan angkutan umum angkot dengan tarip
ongkos Rp. 10.000/orang , dan sampai di basecamp itu setengah 7 pagian lah dan
masih sangat sepiii, ranger tidak ada, pos masih di tutup, dan tidak terdapat
pendaki sama sekali, karena memang saat itu bukan hari libur atau weckend. Mang ali langsung mencoba menghubungi salah
satu kontak ranger sana abah yatna ,kebetulan mang ali sama beliau sudah
lumayan akrab lah tapi tidak juga di angkat,
tak lama ada seorang bapak- bapak menghampiri kami dan mengobrol, lalu
dia menelpon kembali Abah Yatna dan memberi tahu beliau bahwa ada 3 orang
pendaki yang mau mendaki,tak lama abah pun datang ke basecamp, sempat
berbincang-bincang dulu agak lumayan lama lah. Sambil mengobrol satu persatu
dari kami bergantian berganti pakaian dan packing ulang, setelah semua selesai
packing mang ali baru melakukan registrasi pendaftaran pendakian, saat itu
dikenakan tarip Rp. 50,000 /orang jadi
total Rp, 150,000/3 orang. Setelah
mengisi pormulir pendaftaran dan persiapan sudah selesai,
PERJALANAN
MENUJU POS 1 DARI BASECAMP LINGGASANA
tepat pukul
09:40 pagi kita mulai ngetrek menuju pos 1 , perjalanan dari basecamp
menuju pos 1 tidak terlalu jauh dan lumayan ramah jalurnya , di sebelah kiri
jalur kita diguhkan pemandangan alam yang begitu asri,disana terdapat air
terjun yang lumayan indah , tapi jika kesininya musim kemarau, sungainya akan
kering, karena kebetulan kami kemarin berangkat masih musim hujan, saat itu
juga cuaca di sekitar Gn. Ciremai itu sedang berkabut, sempat beberapa kali
terlihat puncaknya namun tidak begitu lama, kami hanya berdo’a bisa sampai pos
5 ki bima sebelum hujan turun. Dari basecamp ke pos 1 jaraknya kurang lebih
sekitar 30 menitan lah, saat itu kita sampai di POS 1 PABADAKAN itu tepat
pukul 10:05 pagi , kata mang ali kita
termasuk cepat saat itu ,karena memang tidak banyak berhenti, di POS 1 kita
sempat beristirahat agak lumayan lama juga, sambil menikmati udara disana kebetulan
arealnya terbuka.
POS 1
PABADAKAN – POS 2 WIRABUANA
mang Ali di pos 1 pabadakan |
POS 2 WIRABUANA – POS 3 KIARA LAWANG
pos 2 wirabuana jalur pendakian lingasana |
POS 3 KIARA
LAWANG – POS 4 KI JAMUJU
pos 3 wirabuana @khoncolongok (rahma) |
Karena di pos 3 kita tidak berhenti lama hanya beberapa menitan saja, kita langsung terabas menuju pos 4, karena takunya hujan turun sebelum kita sampai di pos 5.jarak dari pos 3 ke pos 4 lumayan cukup jauh ,kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan, dan kebetulan kita juga saat itu sampai di pos 4 itu pukul 13 : 50, yah kurang lebih 1 jam lah perjalanan kita.
Di tengah perjalanan sebelum pos 4 di sana
terdapat sumber air yang bisa kita gunakan,dia berupa selokan kecil ,disebelah
kiri trek pendakian,hanya turun beberapa meter saja.karena stok air kita masih
aman ,kita tidak mengisi air disini terus saja jalan sampai pos 4.
POS 4 KI
JAMUJU- POS 5 KI BIMA
Di pos 4
kita sempat berhenti sejenak,yah kurang lebiih sekitar 5 menitan lah, karena
sepanjang jalur kita tidak berhenti sampai duduk di jalur, hanya untuk
mengambil nafas saja lalu jalan kembali, dan berhenti lama itu hanya di
tiap=tiap pos saja, itu juga tidak semuanya,
Saat itu
kita berangkat dari pos 4 ke pos 5 itu pukul 14:00 , jarak dari pos 4 ke pos 5
hampir sama jauhnya seperti dari pos 3 ke pos 4 , tapi tidak terlalu jauh,
karena posisinya kami sudah mulai kelelahan akibat kurang istirahat malamnya,
perjalanan pun agak melambat , lutut sudah mulai bergetar manja deuh parah lah,
ditengah jalan juga sempat berhenti lumayan lama ,karena jalur yang akan kita
lalui terhalang oleh pohon tumbang, dan tidak bisa di lewati langsung, dan
untungnya mang Ali membawa golok tramontina di tas cerriernya dan langsung
membuka jalur ,sembari menunggu mang ali membersihkan jalur yang akan di
lewati,saya sempat turun kembali untuk mencari jalur yang lain supaya bisa di
lewati,tapi ternyata tidak ada jalur lain, akhirnya kita memutuskan untuk tetap
membuka jalur itu supaya bisa di pakai kembali. Setelah jalur kembali terbuka
dan bisa di lewati, saya pun maju ke depan untuk membantu Rahma melewati pohon
tumbang itu , karena memang jalurnya agak licin tanahnya juga merupakan tanah
gembur, setelah semua aman dan berhasil,kita langsung melanjutkan kembali
perjalanan, alhamdulilah mang ali membawa tramontina (golok khas brazil) jika
tidak yah kita akan kesusahan saat melewati pohon tumbang tersebut.
POS 5 KI
BIMA ( AREAL CAMP DAN SUMBER AIR)
pos 5 ki bima (kisah para pejalan)) |
mang ali di pos 5 (camp pos 5) |
setelah
tenda kembali aman, sayapun langsung mengganti pakayan saya, tapi diluar tenda
karena depanya memakai flysheet ,jadi aman, kalau di dalam tidak enak lah, ada
perempuan hihiihi, setelah selesai baru saya masuk tenda dan kembali ke obrolan
dengan mereka, sambil cengengesan melihat tenda yang hampir kebanjiran hahaa.
Setelah itu
kita langsung masak untuk mengisi perut , dan seetelah makan kita langsung
istirahat , sebenarnya masih siang juga kita ber3 istirahat ,yah sekitar pukul
9 malam lebih lah, tapi yah mau ngapain lagi kegiatan tidak ada hihi.
Komentar Facebook