GEMURUH SUMPAH DI LEMBAH KUMBOLO
cengkrama pagi di sebelum di sebelum melakukan upacara sumpah pemuda , |
Riuh suasana pagi di lembah kumbolo, lalu lalang orang bergantian dari dan menuju danau ranu kumbolo, Nampak ramai di pagi itu, cengkrama di pagi begitu hangat terasa ,di kala para pejalan saling bersahutan tawar menawarkan segelas kopi dan teh untuk di nikmati, indah terasa ,seperti biasan cahaya matahari di saat itu ketika ia kembali menampakan diri,
Kesibukan telah dimulai dan Nampak juga beberapa anggota
POLISI dan TNI sedang sibuk mempersiapkan diri di bibir danau, sembari
merapihkan area dan lain sebagainya, untuk persiapan upacara SUMPAH PEMUDA yang
di pimpin langsung oleh KAPOLRES LUMAJANG,
Setelah semua siap, baru lah para pendaki yang kebetulan sedang berada
disitu yang belum melakukan perjalanan
pulang maupun ke mahameru, ikut serta juga dalam upacara perayaan sumpah pemuda
itu, termasuk saya sendiri ikut merasakan atmosfer disana,
Setelah upacara dimulai dan berjalan ada suasana yang begitu luar
biasa yang saya rasakan, yaitu ketika pemimpin upacara membacakan SUMPAH PEMUDA
dan di ikuti oleh seluruh peserta upacara yang berada disitu,
Lantang suaranya, dan kumbolo pun bergema saat itu, anginpun seolah
berhenti sejenak,dan hanya suara suara kami yang terdengar menggema saat itu,
Sempat terbayang oleh saya saat itu, ketika membayangkan suasana dulu
ketika pertama kali sumpah pemuda di bacakan, pasti lebih bergemuruh dan lebih
lantang suaranya,
sumber fhoto instagram @saverino |
Setelah packing selesai,kita pun kembali melanjutkan perjalanan ke
titik camp terakhir yaitu
KALI MATI (ZONA TERAKHIR PERKEMAHAN SEMERU)
Sebelum tiba di kali mati kita akan melewati beberapa tempat yang
sangat din anti oleh para pendaki, diantaranya adalah
TANJAKAN CINTA, tanjakan cinta masih berada di sekitaran danau ranu
kumbolo, yang merupakan tanjakan pertama kea rah menuju puncak,
Tanjakanya tidak terlalu extrim, biasa saja, tapi membosankan karena
panjang ,berasa jalan sudah lama tapi tak sampai sampai, soalnya jka dilihat
dari bawah terlihat biasa saja dan dekat lah,
Di TANJAKAN CINTA ini ada mitos yang sudah terkenal dan beredar luas
di kalangan pendaki maupun penduduk,
sumber fhoto google |
Banyak orang yang percaya tapi tidak sedikit juga yang tidak, termasuk
saya sendiri hehe,
Kenapa tanjakan tersebut di sebut tanjakan cinta, kalau yang saya
lihat , tanjakan tersebut berada di antara 2 lembah yang berada di ranu
kumbolo, yang jika di lihat dari sana seperti bentuk love pada bagian atasnya,
melengkung dan menukik di tengahnya, untuk yang tadi,perihal JANGAN MENOLEH KEBELAKANG, memang masuk akal
kalau itu, karena yang saya rasakan sendiri , jika menoleh kebelakang rasanya
jalan itu udah lama tapi masih disini sini ajah,ujungnya masih jauh, karena
saya jengkel, saya sih berhenti dulu untuk merokok sambil melihat danau
ranukumbolo dari atas, masalah mitos, bodo amat deh ,pikir saya saat itu, yang
ada juga cape haha.
Sebenarnya kalau cepat tanpa banyak berhenti, tanjakan tersebut bisa
di lalui dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 20-30 menitan, tapi yah
namanya kita membawa beban berat siapa yang tidak cape hehe,
Tapi tenang, setelah lelah menjalar tubuh, obat penawarnya sudah
disiapkan disana, semeru itu komplit kalau kata paket makanan mah, setelah
lapar air teh sedia,setelah air teh habis,makanan penutupnya pun ada, seperti
itulah kira kira hehe, setelah tanjakan cinta tadi, seketika kalian sampai di
tempat yang agak dataran, disana kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang
luar biasa dari ORO ORO OMBO
ORO ORO OMBO,merupakan sabana ilalang yang terhampar luas di tengah
tengah gunung semeru, disana terdapat bunga yang sering disebut bunga lavender
oleh para pendaki, padahal aslinya itu bukan lavender, alias bunga bunga verbena basiliensis
Itu merupakan tanaman parasit yang menyerap air dari dalam tanah tanpa memberikannya kembali, dan otomatis jika
dibiarkan terus menerus itu sangat berbahaya bagi sekitarnya, terutama untuk
pasokan air disana, khusunya areal DANAU RANUKUMBOLO, makanya untuk tanaman ini
tak ada larangan jika pendaki ingin membawanya pulang sebagai oleh oleh dari
semeru, dengan catatan ketika membawanya tidak mematahkannya tapi dengan cara
mecabut dengan sampai akar akarnya, karena jika tidak begitu, yang ada juga
percuma, pertumbuhannya sangat cepat , kembali ke cerita he,
Di sana ada 2 jalan untuk melewati oro oro ombo, ada yang langsung
turun kebawah melewati sabana langsung, berjalan di anatara bunga lavender, ada
yang lewat pinggir lereng,
Saat itu saya memilih jalan muter di lereng, karena ingin menikmati
pemandangan dari atas, sayang jika tak di nikmati, suasana saat itu cukup
lumayan cerah,Nampak matahari pun bertengger pasti di atas kepala kita, disana
saya sempat bertanya Tanya sama teman saya mba april, mengenai keberadaan
puncaknya mahameru, karena lucu juga, kita berjalan udah memasuki hari ke 2
tapi titik perburuannya ko belum terlihat , dia pun memberitahu saya, jika
ingin melihat nanti setelah melewati 2 bukin di depan, karena dari sini katanya
terhalang kabut ,
Saya sempat kaget saat itu, gimana tida,harus melewati bukit di depan
yang kelihatanya lumayan terjal, tapi ah sudah lah pasrah saja pikir saya hee,
jalan sebelah kiri melewati oro-oro ombo |
Tapi sempat ada kejadian lucu disana, ketika kita semua sedang
beristirahat, satu persatu pendaki ambil posisi disana, ada sekitar 30 pendaki
lah saat itu di cemoro kandang, kita tertahan oleh satu pemandangan dari
kejauhan, yang Nampak seorang yang sedang berjalan dengan anjingnya yang
mengikuti,dan dia memikul karung yang dari penampilannya seperti porter, tapi
kita semua nahan diri sambil berbisik bisik ramai, wah ini porter ni, sakut yg
lain,jawab yang lainya juga,” ini warung ni kayaknya”, wah penasaran kan
akhirnya, kita tungguin sampai dia benar benar melewati kita, sekitar 15 menit
kita menunggu dia jalan menghampiri kita semua,setelahlama menunggu,akhirnya
dia pun mendekat mendakat dan saat itu kita udah kegirangan dengan
semangka,tapi apa yang terjadi,dia hanya melewati kita dengan sedikit
senyuman,setelah ditanya pak de warung nya dimana? Dia menjawab bahwa warungnya
di pos 7 jambangan, beuuh gaduh semua itu, tau gitu kita jalan saja dari
tadi,,dan akhirnya kita pun semua berjalan satu persatu melanjutkan perjalanan
dengan rasa kecewa dan harapan yang
tersimpan, semoga tidak habis nanti ,itu saja do’a kita selama di jalan, hehe
Saat itu ketika saya dan team sampai di cemoro kandang,sekitar pukul
10 pagi, dan kembali melanjutkan pada pukul 11 siang,
sumber fhoto google |
Saat itu saya tiba di jambangan sekitar pukul 02 sore lebih, saat itu
di jambangan di warung nya, Nampak sudah sangat rame sekali oleh para pendaki
yang sedang memburu dagangan pa de yang tadi, kang alif sudah dari 30 menit
yang lalu di disana, dan saya baru sampai, langsung saja menghajar semangka
yang ada, beuuuh nikmat sekali rasanya,penantian panjang akhrinya terbayar,
disanapun saya sama teman teman istirahat cukup lama,pukul 3 sore kita baru
melanjutkan kembali, namun sebelum kita berlanjut mas maru sama mba april
mengajak saya untuk memperlihatkan puncak mahameru, setelah itu baru kita
kembali melanjutkan perjalanan menuju kalimati, titik camp terakhir sebelum
kepuncak,
Dari jambangan ke kalimati itu jaraknya kurang lebih sekitar 500m, dan
bisa di tempuh dengan waktu kurang lebih 45 menitan lah, karena memang jalannya
menurun ,,setelah melewati hutan dulu baru kita akan tiba di kalimati,sebuah
areal terbuka ,
puncak maha meru dari arah jembangan (sumber fhoto google) |
KALIMATI (camp zone finish), kalimati memili ketinggian kurang lebih 2700MDPL, (Meter Diatas Permukaan Laut dan tepat di lereng terjal mahameru,
Saat itu kita tiba di kalimati pada pukul 4 sore, dan langsung
mendirikan tenda , setelah tenda berdiri, semua rapih, baru persiapan masak,
saat itu saya sempat turun kebawah untuk mengambil air, dan sebelum turun,saya
sempat bertemu kembali sama mas aji dan mass atria di sana, mereka mendirikan
tenda jauh dari yang lain di tempat sepi pula, setelah mengobril kesana sini,
baru saya berangkat turun, dan sempat di kasih pinjam tas nya dia untuk bisa
membawa air lebih banya,,
Dari kali mati ke titik mata air terakhir itu sekitar 10-15menitan lah
jaraknya, saya juga sempat bareng juga sama pendaki yang kebetulan dari daerah
Sulawesi, sempat mengobrol lama juga sama mereka, setelah itu saya kembali ke
tenda,dan kembali ke tenda mas aji, setelah lumayan lama ,baru mas maru sama
kang alif memanggil saya untuk makan dulu,,persiapan untuk kepuncak nanti malam
soalnya, setelah selesai makan, kita semua beres beres dan ganti pakaian , agar
supaya nanti ketika hendak summit attack kita sudah siap berangkat, peralatan
yang akan dibawa juga kita siapkan,semua di rapihkan, baru lah kita semua
istirahat, namun saya belum terlalu ngantuk jadi saya memilih tidur belakangan,
saat sebelum istrahat , kalimati sempat menjadi ramai, dengan kedatangan
rombongan CAK TARPIN ,peserta jalan mundur yang akan membuat rekor duinia ,
dengan jalan mundur terpanjang,dimulai dari setasiun malang kalau tidak
salah,sampai ke mahameru turun lagi hingga ke titik awal perjalanan dengan
jalan mundur lagi, luar biasa memang,
Tak lama saya pun pergi keluar dan pergi ke tendanya mas aji dan mass
atria di pojokan sana sebelum tenda saya, setelah ditenda kita ngobrol ngobrol
sambil ngopi, karena kebetulan mas aji dia sedang menggeluti dunia climbing
juga,sya sempat bertanya mengenai itu, karena saya dulu ketika pertama suka
main di alam bebas,sebelum mendaki yah climbing dulu,makanya nyambung kita
ngobrolnya juga,
Namun sempat ada yang lucu juga disana, ketika saya mengeluarkan
cangklongan rook yang saya buat, mass atria bangun dan bertanya, apa bahan yang
saya gunakan, saya pernah belajar dan dikasih juga sama teman saya kata dia
,tetapi berbentuk gelang, dari situ saya sudah agak ketawa” kayaknya kenal ini
saya ,karena biasanya sesame pengukir kenal ,apalagi ini medianya paku anam dan
kayu, ddan benar saja ketika dia menyebutkan nama temannya ternyata teman saya
juga, Bang Alaw, dia memang yang pertama ngajarin saya ngukir,barulah dari situ
obrolan makin hangat, dan saya inget juga, bang alaw pernah bercerita ketika
dia ke gunung raung,dia ditemani oleh temanya yang dari semarang, pas saya
bilang demikina, mas satria langsung ngasih tau, itu dia yang d ceritakan bang
alaw, ketawa saya saat itu, dunia memang sempit yah,
Kalau kata temen saya sih, “BUKAN DUNIA YANG TERLALU SEMPIT,TAPI
LANGKAHMU YANG TERLALU LUAS” bisa jadi demikian hehe,
Setelah perbincangan hangat itu berlalu saya pun pamit untuk
beristirahat sebelum melakukan summit ke mahameru, akhrinya saya pulang ke
tenda dan langsung tidur,
(KLIK DISINI UNTUK HALAMAN BERIKUTNYA)
Komentar Facebook