Saturday, 24 February 2018

MUNUJU SURGA TERSEMBUNYI GN,SEMERU

MUNUJU SURGA TERSEMBUNYI GN,SEMERU

keindahan danau ranu pane gn semeru ( sumber fhoto google)

Setelah lumayan beristirahat , sekitar pukul 4 shubuh saya bangun, Nampak saat itu dani pun sudah bangun juga, entahlah dia sudah bangun atau memang tidak bisa tidur, karena bisa dibilang lumayan cukup dingin,
Saat itu saya belum tau jam  berapa itu, saya mengira saat itu pukul 5 pagi lebih lah, karena memang suasananya sudah terang, dan Nampak ada beberapa orang juga yang sudah berada  pinggir danau ranu pani, yang kelihatanya sedang memancing, setelah shalat subuh, baru tau saya kalau saat itu baru jam 4 subuh, itupun setelah saya bertanya sama dani karena memang saya tidak menggunakan jam tangan, danipun memberitahu kalau saat itu masih jam 4, saya sedikit tidak percaya, keadaan jam 4 subuh masa iya sudah seterang ini kata saya, setelah dani memperlihatkan jam berapa itu, baru saya percaya, seketika saat itupun saya tertawa , karena biasanya kan jam 4 di tempat saya garut bisa dibilang  masih sangat gelap, kata danipun memberitahu letak  letak geograpis jawa barat sama jawa timur kan berbeda, jelas perbandingan cuacanya juga agak berbeda, termasuk dari terbit dan terbenamnya matahari, setelah itu saya baru saya sada, singkat cerita, setelah disakasih tau dani, sayapun pergi ke tenda untuk mengambil peralatan masak, dan memasak air panas untuk menyeduh kopi, karena sangat sayang jika terlewat begitu saja tanpa secangkir kopi, berlanjut lah obrolan kita sambil menikmati kopi, tak lama teman teman di tenda pun bangun , satu persatu keluar dari tenda,perbincangan pun makin hangat se irama dengan sinar matahari yang perlahan merambat menyelinap masuk ke balik kabut tebal yang tak begitu pekat dipagi itu,
Tak lupa juga kita sempatkan untuk berpoto poto dulu, untuk mengabadikan momen kebersamaan, sambil bercanda canda,karena kami tak lupa membawa kamera yang sudah disiapkan sebagai penyimpan momen,

Sekitar pukul 6 pagi lebih, kita pun menyempatkan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan,
Setelah selesai sarapan, kita  langsung packing ulang peralatan yang sempat dikeluarkan semalam,barulah sekitar pukul 8 pagi, setelah pos pendaftaran dubuka, teman saya mba april sama mas maru, langsung bergegas melakukan registrasi ulang di pos,
Setelah  itu kitapun pergi ke satu ruangan yang berada di bawah pos pendaftaran, yaitu ruang breping, ruangan yang sengaja di sediakan oleh para ranger dan pengurus balai taman nasional bromo tengger semeru (TNBTS) untuk memberikan pengarahan kepada para pendaki yang akan berangkat mendaki ke gunung semeru ,dari mulai rute perjalanan, pos pos di perjalanan, peraturan adat/kepercayaan setempat,,titik rawan hewan atau titik perlintasan hewan buas, hingga rute menuju puncak mahameru, ,itu benar benar di berikan dengan detail oleh mereka disana, supaya pendaki bisa lebih berhati hati, bisa lebih menjaga diri dan team,menjaga apa yang menjadi kepercayaan ada istiadat warga setempat,dan terutama menjaga kebersihan,,
Setelah selesai diruangan tersebut, kitapun bersiap siap untuk berangkat ,tak lupa kita berdo’a terlebih dahulu untuk  meminta keselamatan pada allah swt  agar kita bisa selamat sampai pulang kerumah masing masing,
Setelah selesai  berdo’a berangkatlah kita menuju titik camp pertama di daerah DANAU RANUKUMBOLO,

PERJALANAN MENUJU DANAU RANU KUMBOLO
Dari ranu pani sampai danau ranu kumbolo, itu berjarak kurang lebih sekitar 10km, dengan melewati beberapa pos pendakian, jarak hitungan jam antar posnya tidak menentu , yah kurang lebih 1-2 jam dari satu pos ke pos yang lainnya, saat itu saya berangkat sekitar pukul 9 pagian,
Perjalanan menuju pos 1 tidaklah sulit karena memang treknya bisa dibilang tidak terlalu susah seperti di trek pendakian pada umumnya,terbilang landay lah, saat itu yah masih terasa lelah lelah perkenalan ,belum lelah yang sesungguhnya hehe,
Perjalanan Menuju pos satu itu kurang lebih sekitar 1jam, setengahan lah, dengan perjalanan santai karena kita masih pemula,
Tiba di pos 1 itu kurang lebih sekitar pukul 10:00an, kita beristirahat dulu sebentar kurang lebih sekitar 20 menitan,sambil merokok,karena kebetulan saya peroko,kecuali kang alif dia nge vave soalnya  , setelah rokok habis, kita pun bergegas kembali menuju pos 2,
Naaah dari sini mulai lah lelah perlahan menjalar meraba tubuh, kebetulan cerrier yang saya bawa berukuran sekitar 85 ltr pull pack, dan 1 daypack di depan, karena memang logistic kita bawa banyak,yang penting tidak sampai kekurangan,jadi tidak apa apa cape di jalur juga,
Perlahan kaki mulai terasa keram di sebelum tiba pos 2, yah kira kira sekitar 10 menitan lagi menuju pos 2, istrihat saja yang saja banyakin, supaya tidak terlalu parah sambil saya urut perlahan,
Sekitar pukul 11 siang lebih saya tiba di pos 2, kita pun kembali beristirahat ,malahan teman saya kang alif sempat menelpon istrinya yang berada di bandung, karena kebetulan ada singal  buat nelpon. Selagi nunggu dia nelpon saya urut urut lagi kaki saya supaya tidak terlalu tegang,hanya untuk pelemasan otot saja tidak pada urat uranya,,ketika sedang  mengurutu kaki, tak lama ada seorang anggota TNI datang dan beristirahat, sambil saya sapa dia, biasa basa basi ala pendaki sudah tau lah hehe,  kebetulan dia datang sendirian ,disana tidak terlalu banyak mengobrol sih karena ketika dia datang saya sudah agak lama beristirahat , kemudian saya pamit untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya yaitu pos 3,


watu rejeng gunung semeru
Setelah kurang lebih 30-40 menitan saya berjalan bersama teman teman, sesampainya di watu rejeng, sekitar 500 meter dari pos 2, saya bersama teman teman memutuskan untuk beristirahat kembali, karena sudah memasuki jam makan siang di perjalanan, saya keluarin alat masak dari tas cerrier saya, mba april mengeluarkan logistic mas maru kebetulan dia membawa kursi lipat mini,dia keluarkan juga untuk sekedar duduk duduk manja he, kang alif, seperti biasa dia mengeluarkan vavening nya, sambil menunggu air matang, kita ngobrol ngobrol saja ,banyak juga orang lalu lalang, dan lebih banyak seperti anggota polisi, rombonganya banyak banyak juga, dan ternyata saat itu kita naik pas bertepatan esok nya hari sumpah pemuda ,dan kebetulan pemerintah lumajang, polres lumajang kodim lumajang dan satuan dinas lainya ,mengadakan hari jadi sumpah pemuda di ranu kumbolo,barulah saya ngeuh pantesan banyak orang orang yang naik seperti anggota yang lewatin kita,
Tak lama teman kita dani dan rombonganya tiba juga di pos 3,dan ikut beristirahat bareng bersama kita, sambil berbincang bercanda sembari menghilangkan rasa lelah, tak lama kemudian seorang anggota TNI yang sempat bertegur sapa di pos 2 ,baru sampai, sempat berhenti dalam ke adaan berdiri sambil mengobrol dengan saya, tak lama saya paksa beliau untuk duduk bergabung dengan kita, akhirnya yah makin rame, tak lama kemudian setelah air sudah panas, kopipun tersaji, akhirnya perbincangan di bawah lereng terjal waturejeng dengan suasana yang sedikit ramai dengan gelak tawa makin terasa hangat, akhirnya perkenalan dimulai dengan bpk tentara tadi, beliau bernama bpk,Agus ,anggota kesatuan KODIM LUMAJANG, ternyata secangkir cerita memang sudah siap tersaji di waturejeng untuk kita, banyak perbincangan yang menarik dan bermanfaat yang saya tanggap dari beliau,terutama dari pengalaman pengalaman ketika dia tugas dulunya,  saking asik nya perbincangan kita lupa ternyata mie rebus sudah matang dan siap santap, mba april sudah memasakan mie  buat kita ,sedari kita semua asik berbincang dan bercanda,
Akhirnya makanlaaah dengan lahap hihi, makan rame rame kita, dan setelah selesai makan,kitapun kembali bercanda canda sambil mengunggu makanan turun keperut hhe,
Saat itu kita beristirahat lumayan cukup lama ,kurang lebih 1 jam lah ada,, saat itu Pk,Agus berangkat duluan, kita mah sih barudak santei hehe,setelah semua perlengkapan di packing ulang, tak lama kitapun bergegas berangkat melanjutkan perjalanan menuju pos 3,
Nah dari pos 2 ke pos pos berikutnya,perjalanan menjadi terasa lebih lama, biasa kaki saya kembali keram, malah bertambah,kejang otot juga ,parah kan , saat itu memang ada yang salah dengan celana yang saya kenakan,dan beban yang saya bawa, saat itu saya memakai celana jeans robek robek yang sudah agak ketat, dan beban yang saya bawa sudah melebihi batas yang biasa saya bawa ketika mendaki,  celana jeans memang tidak di anjurkan untuk dipakai ketika mendaki, karena mengingat dari segi safety prosedur pendakian,itu tidak di anjurkan, karena jeans mengandung bahan yang lumayan keras, untuk standa kemananannya di anjurkan memakai celana yang berbahan lentur dan mudah menyerap keringat atau berbahan QUICK DRY /cepat kering,  tapi yah kembali lagi ke kenyamanan pemakayan pribadi, kebetulan saya suka memakai jeans saja kalau mendaki, tapi perhitungan ke amanan tetap saya pakai, dan hanya pada ketinggian tertentu saja ,itupun hanya untuk perjalanan, untuk tidur saya menggunakan celana berbahan polar biar badan tetap hangat, yah seperti yang di anjurkan saja, kembali ke tofik,
Ketika kaki saya sudah terasa makin parah, saya selalu berhenti lalu kemudian melepas sepatu dan kemudian mengurut perlahan untun pelemasan dan memperlancar aliran darah yang sempat tertekan , setelah merasa baikan,saya pun kembali melanjutkan perjalanan,
Setibanya di pos 3 ,saat itu pendaki memang cukup ramai, saya beristirahat kembali disana, dan tak lama hujan turun yang lumayan cukup deras, kebetulan di pos 3 ada shelter kecil,yah muat lah beberapa orang disana, saya pun ikut masuk kedalam sambil plangak plongok dengerin yang ngobrol pake bahasa jawa, kalau teman saya kang alif dia paham dan ngerti, karena dulunya pernah lama tinggal di malang waktu dia mesantren. Dia hanya ketawa ketawa saja sambil ledekin saya yang gak paham, kadang kalau saya sudah jengkel,saya nanya pendaki yang berasal dari daerah jawa dengan bahasa sunda tanpa bahasa Indonesia sedikitpun, dan mereka menjawab pake bahasa jawa, ibarat ayam ngobrol sama monyet ,kayak nyambung padahal mah gak tau kemana arahnya ,mereka pun ketika menjawab sambil tertawa juga,,yah kita sama sama paham lah,dalam keadaan cape otak manusia itu daya pikirnya menurun dan tingkat emosionalnya lebih tinggi,makanya dibawa becanda saja ketika diperjalanan itu,
Dan ketika hujan reda kita langsung berjalan kembali, sebelum jalan,saya sempat bertanya, tanjakannya sepanjang apa dan tingkat kemiringannya seberapa,sama teman saya mba april, kata dia kurang dari 50 meter panjangnya dan tidak terlalu curam juga,
Karena saat itu kaki saya memang sudah tidak bakalan kuat lama jika harus berjalan ditanjakan dengan durasi yang lama, dan alhamdulilahnya tanjakan yang saya lewati memang tidak lebih dari 50 meter, namun saya juga melewatinya entah berapa menit, Karen 3,4  langkah saya jalan, kaki saya gemetar dan terasa mau keram, dan kembali berhenti, ketika di tengah tengah habis lah saya di jahilin sama bpk bpk polisi yang kebetulan saat itu ada orang tasik, nanyain kaki saya yang gemeteran dan bentar bentar behenti, saya jawab ajah sambil selengean , saya hanya sedang menikmati perjalanan saja pa, ini kaki mah emang saya lagi berimajinasi mendengarkan music, kan music  box saya tadi jatuh di jalan, mendengar saya ber alibi seperti itu mereka makin jadi tertawanya sambil bilang “ kehed kehed, bisa wae maneh” , sambil tertawa tawa kita berjalan pelan pelan, dan ternyata mereka sendiri pun sudah kelelahan,dan saya menjadi korban tawaran mereka, biasa mereka cape nawarin kesaya  istrahat ,padahalmah mereka kecapean hahaa,
Kurang lebih 20 menit saya  lewatin tanjakan itu ,terlama lah pokonya, dan Alhamdulillah setelah tanjakan itu jalan pun perlahan menurun, dan taklama kemudian hujan pun mulai turun , kondisi tubuh yang sudah terasa sangat lelah kembali menjadi bersemangat, apalagi ketika remang remang penampakan danau yang sebelumnya hanya ibarat dongeng pengantar tidur buat saya, bisa saya saksikan langsung, perlahan perlaham makin terlihat dan benarlah ada nya ciptahan tuhan yang satu ini memang luar biasa indahnya, saat itupun semangat makin menjadi, rasanya ingin cepat sampai,tapi yah apa daya meskipuun semangat menggebu kalau fisik sudah melehoy  mah jalan mah sama ajah,pelan booos capee haha,,tapi setidaknya jalan tidak terlalu lama saya, teman teman saya pun sudah jauh di depan, karena memang saya suruh mereka untuk terus jalan saja ,karena kalau bareng saya ,akan lebih lama ,kasihan mereka yang masih kuat bisa ikutan melemah, tapi saya juga tidak sembrono, karena mentang mentang cape, istirahat se enaknya, tidak lah,jalan saja walau pelan ,tak perlu berburu buru yang penting sampai,itu saja moto say amah hehe,
Ketika sampai di pos 4 di mana bisa melihat pemandangan danu ranu kumbolo dari atas tanpa terhalang sedikitpun dan langsung  ,wih indahnyaa, saat itu mas maru dan mba april masih di shelter menunggu saya, kang alif terus lanjut menunggu di bawah turunan ranukumbolo,
Tak lama kamipun kembali jalan dengan irama langkah yang lebih santai,bukan karena paktor kondisi, tapi lebih ke menikmati tapi tak lama cerita kembali seperti saat di tanjakan pos 3 haha,
Diturunan rakum(ranu kumbolo) yah kurang lebih 20 menit juga sama saya turun disitu, turun itu padaha, kaki saya masih ngerasa keram juga, mungkin karena factor turunan, beban yang di topang kaki pun 7x lipat dari sebelumnya ,yah wajar kalau lebih lama mah hehe, nampak kang alif sudah menggu dibawah sambil tertawa melihat pergerakan saya ketika turun, lama ,sering jatuh lagi,karena sepatu yang saya gunakan kebetulan alasnya yang menahan licin di batu bukan di tanah, yah ketemu tanah  basah ketawa ketawa yang ada ,jatuh nya sering hehe,

danau ranu kumbolo gunung semeru ( sumber fhoto google)
Saat itu  ketika kita sampai di DANAU RANU KUMBOLO, kira kira pukul 4 sorean lah, terbilang waktu yang lama memang, yah mau gimana lagi kondisi badan yang tak mendukung, tetapi yang terpenting kita selamat sampai lokasi camp,
Saat itu Nampak di bibir danau ranu kumbolo terlihat dari kejauhan sudah sangat ramai, tenda para pendaki pun sudah berjejeran seperti perkampungan saja, ragam rupa warna dari tenda tenda yang berdiri menambah suasana menjadi semakin menarik,dan asik, walaupun saya tidak terlalu suka dengan tempat tempat yang terlalu ramai, tapi yah ini bukan di KOTA, ini gunung, dimana secara tidak langsung tingkat social setiap individu menjadi lebih tinggi, tegus sapa selama diperjalanan dari berangkat hingga pulang tak pernah putus, tawar menawarkan antara satu dan yang lainya bukan hanya sekedar basa basi atau ajakan semata,walaupun hanya secangkir kopi yang di sajikan,itu benar benar mereka ingin kita ikut menikmati apa yang sudah mereka bawa, merasakan bersama sembari bertukar cerita, entah itu asal ataupun seputar pengalaman yang pernah di lalui di tempat tempat lain, dan itu terjadi bukan hanya di semeru saja, bukan hanya di satu tempat saja, disetiap tempat yang dimana mereka harus mengeluarkan extra tenaga ,fikiran dan lain sebagainya untuk bisa mencapainya, itu pasti akan terjadi dan sejatinya seorang manusia harus berbuat seperti apa itu akan terjadi disana dan akan Nampak siapa yang lebih lemah dan siapa yang paling kuat siapa yang paling bertanggung jawab siapa yang hanya memikirkan isi perut sendiri, dan siapa yang lebih perduli terhadap yang lainya,meskipun itu bukan bagian dari anggotanya.
Itulah alasan kenapa saya selalu ingin melakukan perjalanan yang selalu membutuhkan waktu waktu lama, karena saya bisa belajar dari setiap tempat yang akan dan sudah saya kunjungi,.
Ketika di ranukumbolopun itu saya rasakan,tegur sapa dari teman teman yang sudah berada disana, menawarkan secangkir kopi untuk sekedar penghangat badan, karena memang cuacanya cukup dingin disana,,makanya ketika sampai kita langsung saja bergegas mendirikan tenda untuk beristirahat, dan berganti pakayan yang sudah basah ketika terguyur hujan pas di perjalanan, setelah tenda siap kan lebih leluasa kita jika ingin melakukan aktivitas, begitupun kami saat itu, seperti biasa memasak air panas, membuat secangkir kopi, lalu merokok sambil menikmati suasa, dan tak lupa juga untuk masak he,
Tapi alhamdulilah ketika disemeru yang lebih sering megang kompor mba april teman saya, rasanya merdeka jauh dari kompor itu,karena keseringan setiap naik gunung pasti selalu urusan dapur,entah lah hhiihi,
Sembari menunggu makanan siap santap, saya pergi mencari teman saya tadi Pak,Agus,yang ketika di perjalanan sempat berbincang bincang dengan kami, sekitar pukul 7 malam saya mencari dia ke shelter yang ada di ranukumbolo,,saat itu didalam penuh dengan beberapa anggota TNI yang sedang istirahat dan sebagian porter yang sedang asik bercanda ria, akhirnya ketemu sama beliau, sayapun mengajaknya untuk mampir ke tenda saya,
Yaah untuk kembali melanjutkan obrolan yang sempat tertunda lah , setibanya ditenda obrolan pun makin hangat, dan tak lama kemudian, makanan pun sudah siap untuk di santap, ya sudah kita kembali makan rame rame he,karena lebih nikmat rasanya jika rame rame,
Setelah selesai makan kembali lagi kekopi sambil merokok juga, hingga tak terasa sudah 2 jam kita bercerita,
Sekitar pukul 9 malam Pak,Agus pamit untuk beristirahat, dan kita pun segera beres beres peralatan dan merapihkannya, setelah selesai tak lama kang alif,mas maru dan ,mba aprilpun masuk tenda, tinggal saya sendiri di luar headlam tetap saya nyalakan, dan sempat mengambil apa yang sudah saya persiapkan sedari berangkat menuju tempat ini,kayu kayu untuk saya ukir, sempat membuat beberapa ukiran salah satunya kalung yang memang sudah direncanakan untuk membuatnya, sekitar pukul 11 malam baru selesai, barulah saya juga merapihkan kembali peralatan saya, dan mengambil sleping bag saya ditas,
Matras sengaja saya simpan diuar ,saya rapihkan ponco yang didepan tenda ,untuk menutupi atap, karena kebetulan saya pengen tidur diluar, jika masuk pasti gerah,sempit soalnya he,
Tak lupa juga bagian kepala ponco saya taro di atas muka saya, jadi buat persiapan ketika hujan turun air langsung ke muka saya dari lubang itu,
Alhamdulilah nyenyak karena kebetulan suhu di sana sedang bersahabat,tidak terlalu extream, tapi jam 4 subuh saya pindah ke dalam karena muka saya kena tetesan embun yang saya kira air hujan,hee
Melanjutkan tidur di tenda lah akhirnya sampai pagi,
 (klik disini untuk halaman selanjutnya)


Lokasi: Semeru, Pasrujambe, Lumajang Regency, East Java, Indonesia

Komentar Facebook