MUNUJU SURGA TERSEMBUNYI GN,SEMERU
keindahan danau ranu pane gn semeru ( sumber fhoto google) |
Setelah lumayan beristirahat , sekitar pukul 4 shubuh saya bangun, Nampak saat itu dani pun sudah bangun juga, entahlah dia sudah bangun atau memang tidak bisa tidur, karena bisa dibilang lumayan cukup dingin,
Saat itu saya belum tau jam berapa itu, saya mengira saat itu pukul 5
pagi lebih lah, karena memang suasananya sudah terang, dan Nampak ada beberapa
orang juga yang sudah berada pinggir
danau ranu pani, yang kelihatanya sedang memancing, setelah shalat subuh, baru
tau saya kalau saat itu baru jam 4 subuh, itupun setelah saya bertanya sama
dani karena memang saya tidak menggunakan jam tangan, danipun memberitahu kalau
saat itu masih jam 4, saya sedikit tidak percaya, keadaan jam 4 subuh masa iya
sudah seterang ini kata saya, setelah dani memperlihatkan jam berapa itu, baru
saya percaya, seketika saat itupun saya tertawa , karena biasanya kan jam 4 di
tempat saya garut bisa dibilang masih
sangat gelap, kata danipun memberitahu letak
letak geograpis jawa barat sama jawa timur kan berbeda, jelas
perbandingan cuacanya juga agak berbeda, termasuk dari terbit dan terbenamnya
matahari, setelah itu saya baru saya sada, singkat cerita, setelah disakasih
tau dani, sayapun pergi ke tenda untuk mengambil peralatan masak, dan memasak
air panas untuk menyeduh kopi, karena sangat sayang jika terlewat begitu saja
tanpa secangkir kopi, berlanjut lah obrolan kita sambil menikmati kopi, tak
lama teman teman di tenda pun bangun , satu persatu keluar dari
tenda,perbincangan pun makin hangat se irama dengan sinar matahari yang
perlahan merambat menyelinap masuk ke balik kabut tebal yang tak begitu pekat
dipagi itu,
Tak lupa juga kita sempatkan untuk berpoto poto
dulu, untuk mengabadikan momen kebersamaan, sambil bercanda canda,karena kami
tak lupa membawa kamera yang sudah disiapkan sebagai penyimpan momen,
Sekitar pukul 6 pagi lebih, kita pun menyempatkan
untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan,
Setelah selesai sarapan, kita langsung packing ulang peralatan yang sempat
dikeluarkan semalam,barulah sekitar pukul 8 pagi, setelah pos pendaftaran
dubuka, teman saya mba april sama mas maru, langsung bergegas melakukan
registrasi ulang di pos,
Setelah itu
kitapun pergi ke satu ruangan yang berada di bawah pos pendaftaran, yaitu ruang
breping, ruangan yang sengaja di sediakan oleh para ranger dan pengurus balai
taman nasional bromo tengger semeru (TNBTS) untuk memberikan pengarahan kepada
para pendaki yang akan berangkat mendaki ke gunung semeru ,dari mulai rute
perjalanan, pos pos di perjalanan, peraturan adat/kepercayaan setempat,,titik
rawan hewan atau titik perlintasan hewan buas, hingga rute menuju puncak
mahameru, ,itu benar benar di berikan dengan detail oleh mereka disana, supaya
pendaki bisa lebih berhati hati, bisa lebih menjaga diri dan team,menjaga apa
yang menjadi kepercayaan ada istiadat warga setempat,dan terutama menjaga
kebersihan,,
Setelah selesai diruangan tersebut, kitapun bersiap
siap untuk berangkat ,tak lupa kita berdo’a terlebih dahulu untuk meminta keselamatan pada allah swt agar kita bisa selamat sampai pulang kerumah
masing masing,
Setelah selesai
berdo’a berangkatlah kita menuju titik camp pertama di daerah DANAU
RANUKUMBOLO,
Dari ranu pani sampai danau ranu kumbolo, itu berjarak
kurang lebih sekitar 10km, dengan melewati beberapa pos pendakian, jarak
hitungan jam antar posnya tidak menentu , yah kurang lebih 1-2 jam dari satu
pos ke pos yang lainnya, saat itu saya berangkat sekitar pukul 9 pagian,
Perjalanan menuju pos 1 tidaklah sulit karena
memang treknya bisa dibilang tidak terlalu susah seperti di trek pendakian pada
umumnya,terbilang landay lah, saat itu yah masih terasa lelah lelah perkenalan
,belum lelah yang sesungguhnya hehe,
Perjalanan Menuju pos satu itu kurang lebih sekitar
1jam, setengahan lah, dengan perjalanan santai karena kita masih pemula,
Tiba di pos 1 itu kurang lebih sekitar pukul
10:00an, kita beristirahat dulu sebentar kurang lebih sekitar 20 menitan,sambil
merokok,karena kebetulan saya peroko,kecuali kang alif dia nge vave
soalnya , setelah rokok habis, kita pun
bergegas kembali menuju pos 2,
Naaah dari sini mulai lah lelah perlahan menjalar
meraba tubuh, kebetulan cerrier yang saya bawa berukuran sekitar 85 ltr pull
pack, dan 1 daypack di depan, karena memang logistic kita bawa banyak,yang
penting tidak sampai kekurangan,jadi tidak apa apa cape di jalur juga,
Perlahan kaki mulai terasa keram di sebelum tiba
pos 2, yah kira kira sekitar 10 menitan lagi menuju pos 2, istrihat saja yang
saja banyakin, supaya tidak terlalu parah sambil saya urut perlahan,
Sekitar pukul 11 siang lebih saya tiba di pos 2,
kita pun kembali beristirahat ,malahan teman saya kang alif sempat menelpon
istrinya yang berada di bandung, karena kebetulan ada singal buat nelpon. Selagi nunggu dia nelpon saya
urut urut lagi kaki saya supaya tidak terlalu tegang,hanya untuk pelemasan otot
saja tidak pada urat uranya,,ketika sedang
mengurutu kaki, tak lama ada seorang anggota TNI datang dan
beristirahat, sambil saya sapa dia, biasa basa basi ala pendaki sudah tau lah
hehe, kebetulan dia datang sendirian
,disana tidak terlalu banyak mengobrol sih karena ketika dia datang saya sudah
agak lama beristirahat , kemudian saya pamit untuk kembali melanjutkan
perjalanan menuju pos berikutnya yaitu pos 3,
watu rejeng gunung semeru |
Tak lama teman kita dani dan rombonganya tiba juga
di pos 3,dan ikut beristirahat bareng bersama kita, sambil berbincang bercanda
sembari menghilangkan rasa lelah, tak lama kemudian seorang anggota TNI yang
sempat bertegur sapa di pos 2 ,baru sampai, sempat berhenti dalam ke adaan
berdiri sambil mengobrol dengan saya, tak lama saya paksa beliau untuk duduk
bergabung dengan kita, akhirnya yah makin rame, tak lama kemudian setelah air
sudah panas, kopipun tersaji, akhirnya perbincangan di bawah lereng terjal
waturejeng dengan suasana yang sedikit ramai dengan gelak tawa makin terasa
hangat, akhirnya perkenalan dimulai dengan bpk tentara tadi, beliau bernama
bpk,Agus ,anggota kesatuan KODIM LUMAJANG, ternyata secangkir cerita memang
sudah siap tersaji di waturejeng untuk kita, banyak perbincangan yang menarik
dan bermanfaat yang saya tanggap dari beliau,terutama dari pengalaman
pengalaman ketika dia tugas dulunya,
saking asik nya perbincangan kita lupa ternyata mie rebus sudah matang
dan siap santap, mba april sudah memasakan mie
buat kita ,sedari kita semua asik berbincang dan bercanda,
Akhirnya makanlaaah dengan lahap hihi, makan rame
rame kita, dan setelah selesai makan,kitapun kembali bercanda canda sambil
mengunggu makanan turun keperut hhe,
Saat itu kita beristirahat lumayan cukup lama ,kurang
lebih 1 jam lah ada,, saat itu Pk,Agus berangkat duluan, kita mah sih barudak
santei hehe,setelah semua perlengkapan di packing ulang, tak lama kitapun
bergegas berangkat melanjutkan perjalanan menuju pos 3,
Nah dari pos 2 ke pos pos berikutnya,perjalanan
menjadi terasa lebih lama, biasa kaki saya kembali keram, malah
bertambah,kejang otot juga ,parah kan , saat itu memang ada yang salah dengan
celana yang saya kenakan,dan beban yang saya bawa, saat itu saya memakai celana
jeans robek robek yang sudah agak ketat, dan beban yang saya bawa sudah
melebihi batas yang biasa saya bawa ketika mendaki, celana jeans memang tidak di anjurkan untuk
dipakai ketika mendaki, karena mengingat dari segi safety prosedur pendakian,itu
tidak di anjurkan, karena jeans mengandung bahan yang lumayan keras, untuk
standa kemananannya di anjurkan memakai celana yang berbahan lentur dan mudah
menyerap keringat atau berbahan QUICK DRY /cepat kering, tapi yah kembali lagi ke kenyamanan pemakayan
pribadi, kebetulan saya suka memakai jeans saja kalau mendaki, tapi perhitungan
ke amanan tetap saya pakai, dan hanya pada ketinggian tertentu saja ,itupun
hanya untuk perjalanan, untuk tidur saya menggunakan celana berbahan polar biar
badan tetap hangat, yah seperti yang di anjurkan saja, kembali ke tofik,
Ketika kaki saya sudah terasa makin parah, saya
selalu berhenti lalu kemudian melepas sepatu dan kemudian mengurut perlahan
untun pelemasan dan memperlancar aliran darah yang sempat tertekan , setelah
merasa baikan,saya pun kembali melanjutkan perjalanan,
Setibanya di pos 3 ,saat itu pendaki memang cukup
ramai, saya beristirahat kembali disana, dan tak lama hujan turun yang lumayan
cukup deras, kebetulan di pos 3 ada shelter kecil,yah muat lah beberapa orang
disana, saya pun ikut masuk kedalam sambil plangak plongok dengerin yang
ngobrol pake bahasa jawa, kalau teman saya kang alif dia paham dan ngerti,
karena dulunya pernah lama tinggal di malang waktu dia mesantren. Dia hanya
ketawa ketawa saja sambil ledekin saya yang gak paham, kadang kalau saya sudah
jengkel,saya nanya pendaki yang berasal dari daerah jawa dengan bahasa sunda
tanpa bahasa Indonesia sedikitpun, dan mereka menjawab pake bahasa jawa, ibarat
ayam ngobrol sama monyet ,kayak nyambung padahal mah gak tau kemana arahnya
,mereka pun ketika menjawab sambil tertawa juga,,yah kita sama sama paham
lah,dalam keadaan cape otak manusia itu daya pikirnya menurun dan tingkat
emosionalnya lebih tinggi,makanya dibawa becanda saja ketika diperjalanan itu,
Dan ketika hujan reda kita langsung berjalan
kembali, sebelum jalan,saya sempat bertanya, tanjakannya sepanjang apa dan
tingkat kemiringannya seberapa,sama teman saya mba april, kata dia kurang dari
50 meter panjangnya dan tidak terlalu curam juga,
Karena saat itu kaki saya memang sudah tidak
bakalan kuat lama jika harus berjalan ditanjakan dengan durasi yang lama, dan
alhamdulilahnya tanjakan yang saya lewati memang tidak lebih dari 50 meter,
namun saya juga melewatinya entah berapa menit, Karen 3,4 langkah saya jalan, kaki saya gemetar dan
terasa mau keram, dan kembali berhenti, ketika di tengah tengah habis lah saya
di jahilin sama bpk bpk polisi yang kebetulan saat itu ada orang tasik, nanyain
kaki saya yang gemeteran dan bentar bentar behenti, saya jawab ajah sambil
selengean , saya hanya sedang menikmati perjalanan saja pa, ini kaki mah emang
saya lagi berimajinasi mendengarkan music, kan music box saya tadi jatuh di jalan, mendengar saya
ber alibi seperti itu mereka makin jadi tertawanya sambil bilang “ kehed kehed,
bisa wae maneh” , sambil tertawa tawa kita berjalan pelan pelan, dan ternyata
mereka sendiri pun sudah kelelahan,dan saya menjadi korban tawaran mereka,
biasa mereka cape nawarin kesaya
istrahat ,padahalmah mereka kecapean hahaa,
Kurang lebih 20 menit saya lewatin tanjakan itu ,terlama lah pokonya,
dan Alhamdulillah setelah tanjakan itu jalan pun perlahan menurun, dan taklama
kemudian hujan pun mulai turun , kondisi tubuh yang sudah terasa sangat lelah
kembali menjadi bersemangat, apalagi ketika remang remang penampakan danau yang
sebelumnya hanya ibarat dongeng pengantar tidur buat saya, bisa saya saksikan
langsung, perlahan perlaham makin terlihat dan benarlah ada nya ciptahan tuhan
yang satu ini memang luar biasa indahnya, saat itupun semangat makin menjadi,
rasanya ingin cepat sampai,tapi yah apa daya meskipuun semangat menggebu kalau
fisik sudah melehoy mah jalan mah sama
ajah,pelan booos capee haha,,tapi setidaknya jalan tidak terlalu lama saya,
teman teman saya pun sudah jauh di depan, karena memang saya suruh mereka untuk
terus jalan saja ,karena kalau bareng saya ,akan lebih lama ,kasihan mereka
yang masih kuat bisa ikutan melemah, tapi saya juga tidak sembrono, karena
mentang mentang cape, istirahat se enaknya, tidak lah,jalan saja walau pelan
,tak perlu berburu buru yang penting sampai,itu saja moto say amah hehe,
Ketika sampai di pos 4 di mana bisa melihat
pemandangan danu ranu kumbolo dari atas tanpa terhalang sedikitpun dan
langsung ,wih indahnyaa, saat itu mas
maru dan mba april masih di shelter menunggu saya, kang alif terus lanjut
menunggu di bawah turunan ranukumbolo,
Tak lama kamipun kembali jalan dengan irama langkah
yang lebih santai,bukan karena paktor kondisi, tapi lebih ke menikmati tapi tak
lama cerita kembali seperti saat di tanjakan pos 3 haha,
Diturunan rakum(ranu kumbolo) yah kurang lebih 20
menit juga sama saya turun disitu, turun itu padaha, kaki saya masih ngerasa
keram juga, mungkin karena factor turunan, beban yang di topang kaki pun 7x
lipat dari sebelumnya ,yah wajar kalau lebih lama mah hehe, nampak kang alif
sudah menggu dibawah sambil tertawa melihat pergerakan saya ketika turun, lama
,sering jatuh lagi,karena sepatu yang saya gunakan kebetulan alasnya yang
menahan licin di batu bukan di tanah, yah ketemu tanah basah ketawa ketawa yang ada ,jatuh nya
sering hehe,
danau ranu kumbolo gunung semeru ( sumber fhoto google) |
Saat itu Nampak di bibir danau ranu kumbolo
terlihat dari kejauhan sudah sangat ramai, tenda para pendaki pun sudah
berjejeran seperti perkampungan saja, ragam rupa warna dari tenda tenda yang
berdiri menambah suasana menjadi semakin menarik,dan asik, walaupun saya tidak
terlalu suka dengan tempat tempat yang terlalu ramai, tapi yah ini bukan di
KOTA, ini gunung, dimana secara tidak langsung tingkat social setiap individu
menjadi lebih tinggi, tegus sapa selama diperjalanan dari berangkat hingga
pulang tak pernah putus, tawar menawarkan antara satu dan yang lainya bukan
hanya sekedar basa basi atau ajakan semata,walaupun hanya secangkir kopi yang
di sajikan,itu benar benar mereka ingin kita ikut menikmati apa yang sudah
mereka bawa, merasakan bersama sembari bertukar cerita, entah itu asal ataupun
seputar pengalaman yang pernah di lalui di tempat tempat lain, dan itu terjadi
bukan hanya di semeru saja, bukan hanya di satu tempat saja, disetiap tempat
yang dimana mereka harus mengeluarkan extra tenaga ,fikiran dan lain sebagainya
untuk bisa mencapainya, itu pasti akan terjadi dan sejatinya seorang manusia
harus berbuat seperti apa itu akan terjadi disana dan akan Nampak siapa yang
lebih lemah dan siapa yang paling kuat siapa yang paling bertanggung jawab siapa
yang hanya memikirkan isi perut sendiri, dan siapa yang lebih perduli terhadap
yang lainya,meskipun itu bukan bagian dari anggotanya.
Itulah alasan kenapa saya selalu ingin melakukan
perjalanan yang selalu membutuhkan waktu waktu lama, karena saya bisa belajar
dari setiap tempat yang akan dan sudah saya kunjungi,.
Ketika di ranukumbolopun itu saya rasakan,tegur
sapa dari teman teman yang sudah berada disana, menawarkan secangkir kopi untuk
sekedar penghangat badan, karena memang cuacanya cukup dingin disana,,makanya
ketika sampai kita langsung saja bergegas mendirikan tenda untuk beristirahat,
dan berganti pakayan yang sudah basah ketika terguyur hujan pas di perjalanan,
setelah tenda siap kan lebih leluasa kita jika ingin melakukan aktivitas,
begitupun kami saat itu, seperti biasa memasak air panas, membuat secangkir
kopi, lalu merokok sambil menikmati suasa, dan tak lupa juga untuk masak he,
Tapi alhamdulilah ketika disemeru yang lebih sering
megang kompor mba april teman saya, rasanya merdeka jauh dari kompor itu,karena
keseringan setiap naik gunung pasti selalu urusan dapur,entah lah hhiihi,
Sembari menunggu makanan siap santap, saya pergi
mencari teman saya tadi Pak,Agus,yang ketika di perjalanan sempat berbincang
bincang dengan kami, sekitar pukul 7 malam saya mencari dia ke shelter yang ada
di ranukumbolo,,saat itu didalam penuh dengan beberapa anggota TNI yang sedang
istirahat dan sebagian porter yang sedang asik bercanda ria, akhirnya ketemu
sama beliau, sayapun mengajaknya untuk mampir ke tenda saya,
Yaah untuk kembali melanjutkan obrolan yang sempat
tertunda lah , setibanya ditenda obrolan pun makin hangat, dan tak lama
kemudian, makanan pun sudah siap untuk di santap, ya sudah kita kembali makan
rame rame he,karena lebih nikmat rasanya jika rame rame,
Setelah selesai makan kembali lagi kekopi sambil
merokok juga, hingga tak terasa sudah 2 jam kita bercerita,
Sekitar pukul 9 malam Pak,Agus pamit untuk
beristirahat, dan kita pun segera beres beres peralatan dan merapihkannya,
setelah selesai tak lama kang alif,mas maru dan ,mba aprilpun masuk tenda,
tinggal saya sendiri di luar headlam tetap saya nyalakan, dan sempat mengambil
apa yang sudah saya persiapkan sedari berangkat menuju tempat ini,kayu kayu
untuk saya ukir, sempat membuat beberapa ukiran salah satunya kalung yang
memang sudah direncanakan untuk membuatnya, sekitar pukul 11 malam baru
selesai, barulah saya juga merapihkan kembali peralatan saya, dan mengambil
sleping bag saya ditas,
Matras sengaja saya simpan diuar ,saya rapihkan ponco
yang didepan tenda ,untuk menutupi atap, karena kebetulan saya pengen tidur
diluar, jika masuk pasti gerah,sempit soalnya he,
Tak lupa juga bagian kepala ponco saya taro di atas
muka saya, jadi buat persiapan ketika hujan turun air langsung ke muka saya
dari lubang itu,
Alhamdulilah nyenyak karena kebetulan suhu di sana
sedang bersahabat,tidak terlalu extream, tapi jam 4 subuh saya pindah ke dalam
karena muka saya kena tetesan embun yang saya kira air hujan,hee
Melanjutkan tidur di tenda lah akhirnya sampai pagi,
(klik disini untuk halaman selanjutnya)
(klik disini untuk halaman selanjutnya)
Komentar Facebook